Desakita.co – Warga di lereng Gunung Anjasmoro kreatif melihat peluang usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Salah satunya, ditekuni Yunanik Ferianti, 34, warga Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam Jombang.
Sejak 2019, ia membuat jajan jadul kembang goyang alias antari.
Dalam membuat jajan kembang goyang, Feriyanti menggabungkan beberapa bahan.
Mulai tepung tapioka, tepung terigu, telur, gula dan tambahan vanili.
”Saya mulai usaha sejak 2019. Awalnya coba-coba melayani pesanan dan kini jadi usaha sampingan,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Dijelaskan, jajan jadul antari lebih akrab di telinga masyarakat dengan jajan kembang goyang.
Pasalnya, jajan gurih nan renyah tersebut memiliki bentuk unik mirip bunga.
Baca Juga: Dibuat dari Durian Masak Pohon, Pancake Durian Wonosalam Banyak Diburu Pecinta Durian
Lantas disebut kembang goyang karena pembuatannya digoyang-goyang dalam sebuah cetakan sebelum digoreng dengan minyak panas.
”Sehingga masyarakat sini lebih kenal dengan sebuatan kembang goyang,’’ jelas dia.
Feriyanti menjelaskan, proses pembuatannya pun cukup mudah. Diawali dengan mencampurkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Kemudian dicampur dengan mixer hingga lembut. Untuk penggorengaan, Ferianti menggunakan kayu bakar dan tungku yang terbuat dari tanah liat.
Selain lebih ekonomis, hal itu dinilai berpengaruh pada aroma jajan yang dinilai lebih sedap. ”Setelah itu di goreng dengan api sedang agar tidak gosong,’’ jelas dia.
Jajan jadul tersebut memiliki rasa yang gurih dan renyah. Biasanya, digunakan untuk suguhan tamu saat lebaran, hingga musim hajatan.
“Kalau ada yang hajatan disini masih banyak yang menyuguhkan jajan ini,’’ pungkasnya. (ang/naz/ang)