Desakita.co – Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Jombang, Dr Mashur, punya komitmen tinggi untuk meningkatkan layanan keagamaan masyarakat.
Pria kelahiran 5 Juli 1972 ini punya beberapa inovasi dalam memberikan layanan yang dibidangi.
’’Saya diberi amanah sebagai Kasi Bimas Islam sejak 2021.
Kita punya komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang, Sabtu (14/9).
Ada beberapa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pada bidang Bimas Islam.
Di antaranya, memberikan bimbingan kemasjidan, bimbingan penerangan agama Islam, penasihatan perkawinan dan bimbingan keluarga sakinah.
Petugas rohaniawan dan doa. Bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah.
Bimbingan perkawinan bagi calon pengantin dan lainnya. ’’Obyek yang kami bidangi cukup banyak, termasuk bimbingan sertifikasi halal,’’ tambahnya.
Baca Juga: Intip Profil Sunarsih Atlet Softball Nasional yang Kini Jadi Guru di SMPN Sumobito Jombang
Putra kedua pasangan Hari dan Simu asal Lamongan ini mengawali pendidikan di MI Maarif Nasrul Ulum Lamongan lulus 1986.
Kemudian SMP Al Fattah di lingkup PP Al Fattah Lamongan lulus 1989. Lalu MA PK (MAN 4 Denanyar) Jombang lulus 1992.
Mashur kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Al Azhar Mesir melalui beasiswa Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beasiswa Al Alzhar.
Dia tak pernah menyangka bisa lolos seleksi kuliah di Mesir. ’’Total ada seribu peserta se-Indonesia yang mengikuti tes untuk beasiswa ICMI. Hanya 17 orang yang lolos termasuk saya,’’ paparnya.
Menempuh pendidikan Akidah Filsafat di Universitas Al Azhar Mesir merupakan pengalaman berharga bagi Mashur. Secara ekonomi, ia mengaku tak kekurangan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
Sebab, dua beasiswa yang ia dapat, sudah mampu mencukupi kebutuhan. Meski demikian, ia ingin mendapat pengalaman baru.
Baca Juga: Profil Soeharto Ketua PMI Kabupaten Jombang: Perintis Berdirinya PMI Jombang, Aktif Sejak 1980
’’Di Mesir, saya pernah menjadi tenaga musiman haji yang bertugas memberikan sosialisasi kepada jemaah. Kebetulan saat itu, yang merekrut pemerintah Indonesia melalui kedutaan,’’ paparnya.
Selama empat tahun lebih tinggal di Mesir, Mashur juga pernah menjalankan usaha jualan kiswah untuk menambah pendapatan.
Setelah lulus sarjana, Mashur sempat melanjutkan S2 di jurusan yang sama di Universitas Al Azhar Mesir. Ia dinyatakan lolos pada seleksi gelombang pertama.
Namun, pendidikannya tidak sampai rampung karena ingin kuliah di Malaysia. Tepatnya di Universitas Malaya.
’’Setelah tinggal 15 hari di Malaysia untuk persiapan kuliah, saya kemudian balik ke Indonesia dan memutuskan untuk tidak melanjutkan karena berbagai pertimbangan,’’ paparnya.
Mashur akhirnya kembali ke Indonesia pada 1997. Setahun setelah di Indonesia, ia sempat mencoba pengalaman baru dengan bekerja di lembaga non pemerintah (NGO) yang didanai Bank Dunia.
Lembaga yang bergerak dalam bidang sosial dan keagamaan tersebut memiliki tupoksi untuk mendidik dan membina anak-anak jalanan di daerah Bogor dan sekitarnya. ’’Hampir satu tahun disana. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan karena kondisi lingkungan yang kurang memadai,’’ bebernya.
Mulai tahun 2000, Mashur akhirnya memutuskan menjadi guru di sejumlah sekolah dan pondok pesantren.
Setelah mendapatkan dawuh dari gurunya, KH Imam Haromain, pengasuh Asrama Sunan Ampel PP Mambaul Maarif Denanyar. Ia mulai mengajar di pondok, MAN 4 Denanyar, Pesantren Tebuireng, Tambakberas hingga Pesantren As Salam Peterongan.
Sampai akhirnya, pada 2007, Mashur lolos tes CPSN yang diadakan Kementrian Agama RI. Ia pun mulai mengawali karir sebagai staf di Kemenag Jombang.
Ia juga pernah bertugas sebagai penyuluh KUA Diwek dan Mojowarno. Sebelum akhirnya dipercaya mengemban amanah baru sebagai Kasi Bimas Islam 2021 hingga sekarang.
Mashur menuntaskan S2 di Universitas Hasyim Asyari Tebuireng jurusan Pendidikan Islam lulus 2011. Kemudian S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya jurusan Studi Islam lulus 2020. (ang/jif)