Desakita.co – Kepala TU SMAN Kabuh, Asfiyah SSos, memiliki etos kerja tinggi. Sebagai wanita pekerja, Asfiyah memaksimalkan waktunya di kantor dan menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin.
Baginya, itu bagian dari tanggungjawab dan efektivitas manajemen waktu.
Lahir di Kabuh 21 Juni 1974, Asfiyah mulai menapaki pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nizhomiyah Kabuh, lulus 1987. Kemudian lanjut ke SMPN 1 Kabuh lulus 1990. Lalu di SMA Diponegoro Ploso lulus 1993.
Setelahnya, dia tidak langsung kuliah. Pada 2006, dia baru kuliah DIII Politeknik Madiun Fakultas Teknik Komputer dan Jaringan lulus 2009. Lalu lanjut lagi ke S1 Sosiologi Fisipol Undar Jombang lulus 2016.
Sejak 1997 Asfiyah sudah bekerja di SMAN Kabuh. Awalnya, ia menjadi tenaga honorer administrasi hingga 2008. Kemudian diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) mulai 2008. Kini Asfiyah menjabat sebagai kepala TU SMAN Kabuh.
Baca Juga: Intip Profil Abdul Haris, Kepala MTsN 9 Jombang yang All Out Jadi Pendidik Karena Jatuh Cinta
Sebagai tulang punggung operasional SMAN Kabuh, Asfiyah memiliki prinsip, bekerja harus memiliki integritas dan akhlak mulia.
Memiliki etos kerja, bisa mengendalikan diri, memiliki rasa percaya diri, memiliki fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreativitas dan inovasi. Serta loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaan.
’’Saya selalu berusaha untuk berkreasi dan inovasi. Artinya, berpikir alternatif, kaya ide atau gagasan baru, dan memanfaatkan peluang. Mengikuti perkembangan Iptek, dan melakukan perubahan,’’ jelas istri Arif Susanto tersebut.
Sebagai wanita karir, ibu dari Yusuf Maulana Iskhaq ini harus bisa membagi waktu antara jam kerja dengan waktu untuk keluarga di rumah. Di kantor, ia fokus terhadap pekerjaan, sedangkan di rumah, ia fokus terhadap keluarga.
Ia berupaya, pekerjaannya tidak mengganggu waktunya ketika di rumah. Begitu pula masalah di rumah, tidak boleh mengganggu pekerjaannya di kantor.
Sesekali ia menyalurkan hobi menyanyi lagu religi untuk membuat pikiran menjadi fresh, dan menyenangkan.
Baca Juga: Harga Naik, Petani Kacang di Desa Brodot Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang Semringah
’’Bagi saya hobi itu hiburan dan bisa dilakukan saat di luar jam kerja,’’ ungkapnya.
Ia memaksimalkan waktunya untuk bekerja ketika di kantor. Salah satu alasannya agar bisa meluangkan waktu leluasa dengan anak. Membangun bonding antara ibu dan anak. Mendampingi anak dalam berkegiatan di rumah, seperti belajar dan makan bersama.
’’Anak menjadi salah satu motivasi saya bersemangat menyelesaikan tugas dengan baik dan cepat, tidak terlalu larut dalam pekerjaan,’’ urainya. (wen/jif)