Desakita.co – Pengadaan lahan untuk hunian tetap (huntap) korban longsor Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang belum tuntas.
Namun demikian, untuk pembangunan fisik dijanjikan anggarannya dibiayai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Jawa Timur, Senin (14/4).
Hasilnya, untuk anggaran pembangunan hunian bakal dianggarkan BPBD Jawa Timur.
’’BPBD Jawa Timur tetap menyediakan anggaran untuk biaya material pembangunan 2025,’’ kata Wiku, (17/4).
Meski demikian, semua menunggu tahapan pengadaan lahan yang dilakukan Pemkab Jombang tuntas terlebih dahulu.
Baca Juga: Pengadaan Lahan Huntap Warga Desa Sambirejo Jombang Terdampak Longsor Belum Klir
’’Tinggal bagaimana komitmen pemerintah daerah menuntaskan pengadaan lahannya, jangan sampai mundur lagi. Karena teman-teman di provinsi (BPBD Jawa Timur) juga kesulitan, ketika pengadaan lahannya tidak selesai lagi,’’ imbuhnya.
Dalam penanganan korban longsor, pengadaan lahan dilakukan Pemkab Jombang. Sementara untuk pembangunan hunian dari Pemprov Jatim.
’’Harapannya pengadaan lahan bisa dipercepat, karena ketika di sana (BPBD Jawa Timur) terkena efisiensi anggaran, kita sendiri yang akan merasakan imbasnya,’’ urainya.
BPBD Jombang berkoordinasi dengan BPBD Jawa Timur untuk memastikan kepastian anggaran pembangunan hunian tetap korban longsor Dusun Jumok, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam.
Program pengadaan lahan untuk pembangunan hunian tetap warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam terdampak bencana tanah longsor dianggarkan Rp 1,2 miliar dari APBD perubahan 2024 gagal terealisasi.
Baca Juga: Pemkab Jombang Siapkan Huntara Antisipasi Longsor Susulan di Desa Sambirejo Wonosalam
Salah satunya karena menunggu pendelegasian dari Pemprov Jatim. Pemkab kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 550 juta bersumber APBD 2025 untuk program itu.
Belasan rumah warga di Dusun Jumok, Desa sambirejo, Kecamatan Wonosalam rusak berat terdampak tanah longsor (7/3/2024).
Beruntung tidak ada korban jiwa dari insiden ini. Karena dinilai rawan bahaya, 36 jiwa dari 12 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.
Pemkab membantu warga dengan mendirikan hunian sementara (huntara) di atas tanah kas desa (TKD) Sambirejo untuk tempat tinggal sambil mengusahakan pembangunan hunian tetap. (fid/jif)