DesaKita.co – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menggelar kegiatan Wastra Alami Jombang di Pasar Barongan, Kali Gunting, Mojotrisno, Mojoagung, pada 4–5 Oktober 2025.
Kegiatan ini, juga sekaligus sebagai pembuka rangkaian kegiatan Jombang Fest 2025.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara menarik workshop wastra alami tingkat Jawa Timur, lomba fashion show wastra alami, eksotika wastra alami, lomba melukis di tembikar, bersih sungai Kali Gunting, serta penanaman bibit bambu.
Baca Juga: Sosok Alfiyan Arief Mahfuzhi, Guru MAN 1 Jombang yang Syiar Alquran Melalui Kaligrafi
Kepala Disporapar Jombang, Bambang Nurwijanto, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kembali kekayaan budaya lokal Jombang di bidang wastra alami yang telah menjadi bagian dari identitas daerah.
“Wastra Alami Jombang bukan sekadar festival kain tradisional, tetapi gerakan pelestarian budaya dan lingkungan. Kita ingin mengenalkan kembali sejarah panjang pewarna alami Jombang yang telah ada sejak masa Majapahit hingga era kolonial,” ujarnya.
Menurut Bambang, kegiatan ini juga menjadi wadah pelestarian, pengembangan, dan promosi kain tradisional berbasis bahan pewarna alami.
Selain memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap produk budaya lokal.
“Melalui acara ini, kami ingin meningkatkan apresiasi masyarakat, mendorong munculnya inovasi produk wastra bernilai ekonomi tinggi, serta membuka ruang pemberdayaan bagi pengrajin batik, tenun, ecoprint, dan jumputan,” imbuhnya.
Selain menjadi ruang edukasi budaya bagi generasi muda, Wastra Alami Jombang juga diharapkan menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, akademisi, dan komunitas kreatif.
Baca Juga: Jombang Serius Garap Koperasi Syariah, Ini Langkah Nyatanya
Dengan semangat gotong royong, kegiatan ini tidak hanya melestarikan kearifan lokal, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis budaya dan lingkungan berkelanjutan.
Bupati Warsubi menyoroti esensi dari Wastra Alami, yang didefinisikan sebagai kain atau tekstil yang dibuat menggunakan bahan-bahan dan pewarna alami, seperti yang berasal dari tumbuhan.
Jombang, dengan sejarah panjangnya, memiliki kekayaan wastra alami yang unik, termasuk batik, tenun, ecoprint, dan jumputan, yang semuanya menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan.
“Kegiatan hari ini bertujuan untuk mengangkat kembali potensi wastra alami Jombang yang perlu kita lestarikan, agar tidak terlupakan oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Sehingga tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi,” tutut Bupati Warsubi.
Kegiatan Wastra Alami Jombang dihadiri Bupati Jombang H. Warsubi, SH., MSi didampingi Wakil Bupati Salmanudin, SAg., MPd., serta Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani, beserta Ning Ema Erfina Salmanudin dan perwakilan Forkopimda Kabupaten Jombang. (wen/riz)











