Pemerintahan

Punya Tim Percepatan Penanganan Stunting, Cara Bappeda Jombang Tekan Angka Stunting di Jombang

×

Punya Tim Percepatan Penanganan Stunting, Cara Bappeda Jombang Tekan Angka Stunting di Jombang

Sebarkan artikel ini
SERIUS: Rapat koordinasi penanganan stunting di ruang rapat I Bappeda Jombang (7/2).

Desakita.co – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Bappeda terus berupaya untuk menekan angka stunting yang saat ini mencapai ribuan kasus di Jombang.

Melalui tim percepatan penanganan stunting (TPPS) diharapkan program-program penanganan stunting bisa berjalan dengan baik.

Seperti yang dilakukan kemarin (7/2) di Kantor Bappeda Jombang. Bappeda menggundang sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti dinas kesehatan, ketahanan pangan dan perikanan, DPMD dan DPPKB PPPA.

Juga mengundang pelaku usaha, dunia pendidikan, organisasi profesi serta ormas. Guna membahas penanganan stunting di Kabupaten Jombang.

’’Ini merupakan skema besar kita. Jadi ini pentahelix yang nantinya memberikan perannya masing-masing untuk penanganan stunting,’’ kata Kepala Bappeda Jombang, Danang Praptoko.

Menurutnya, keberhasilan menekan angka stunting ini butuh peran semua pihak untuk terlibat secara langsung.

’’Baik dari pemerintah, pelaku usaha, dunia pendidikan, profesi dan ormas. Peran media juga sangat penting dalam strategi penanganan stunting,’’ bebernya. Dijelaskan Danang, perlu adanya event untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting.

’’Rencananya, pada 22 Februari ini, ada kegiatan bulan timbang di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung. Kegiatan seperti ini tentu juga ada peranan dari semua pihak,’’ ungkapnya.

Seperti para pelaku usaha yang memberikan bantuan melalui CSR. Pelaku profesi seperti ahli gizi, kedokteran, perawat juga bisa memberikan sumbangsing seperti edukasi dan lain sebagainya.

’’Ada juga media yang turut menyebarkan edukasi. Sehingga sosialisasi akan tersalurkan,’’ bebernya.

Dengan adanya peran-peran tersebut, diharapkan, kegiatan memberikan edukasi dan bantuan ke masyarakat itu terus berjalan secara rutin.

’’Bulan timbang ini rutin setiap bulannya. Akan tetapi, perlu adanya gebyar dan memberikan edukasi agar masyarakat bisa memahami,’’ ungkapnya.

Dengan pendekatan dan perhatian yang diberikan semua pihak, dirinya optimistis angka stunting akan menurun.

Catatan 2023, angka stunting masih 6,31 persen atau 3.286 balita stunting. Stunting ditargetkan bisa berkurang setiap tahunnya.

’’Kami mempunyai target, angka stunting bisa turun dua persen,’’ tegasnya.(yan/jif/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *