Desakita.co – Sebanyak tiga perlintasan kereta api (KA) di Jombang belum memiliki palang pintu.
Perlintasan Desa Nglele Kecamatan Sumobito, Desa Johoclumprit Kecamatan Sumobito dan Desa Plandi Kecamatan Jombang.
Pantauan di perlintasan Desa Nglele, tampak warga silih berganti melintas dari Jalan Raya Peterongan-Sumobito menuju Dusun Santren, Desa Nglele.
Karena tak ada palang pintu atau supeltas yang berjaga, mereka harus berhati-hati untuk memastikan tidak ada kereta yang lewat.
Kepala Dinas Perhubungan Jombang, Budi Winarno, menyampaikan, hingga kini ada tiga perlintasan KA yang belum berpalang pintu.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Penumpang Kereta Api di Jombang Melonjak Tajam, Sehari Bisa Tembus 1.200 Penumpang
’’Tapi itu perlintasan kecil. Dan yang perlintasan besar-besar sudah kita pasang palang pintu semua,’’ katanya, kemarin.
Tiga perlintasan yang tak berpalang itu rata rata digunakan untuk warga ke sawah, ke pasar dan lain-lain. ’’Tapi untuk kendaraan roda empat tidak muat karena aksesnya kecil,’’ tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya mengaku sudah memasang baliho sosialisasi di lokasi agar warga yang melintas lebih berhati-hati.
’’Kita juga sering tekankan agar warga memilih jalur yang lebih aman,’’ ungkapnya.
Dia berharap, ketiga palang pintu tersebut ditutup. Namun berdasarkan pertimbangan bersama PT KAI akhirnya perlintasan tersebut tetap dibuka karena digunakan akses warga ke sawah, pasar maupun ke tempat lain.
’’Kita pinginnya di palang, tapi karena masih dipakai masyarakat akhirnya dibuka sampai saat ini,’’ jelasnya.
Budi menerangkan, di Jombang total ada 23 perlintasan yang sudah berpalang pintu.
Seluruhnya saat ini telah dipasang palang dan dijaga petugas 24 jam yang bergantian dengan sistem sif.
’’Perlintasan yang besar besar sudah dipasang palang per 2024 kemarin, totalnya ada 23 titik dan sekarang dijaga warga setempat yang dipekerjakan oleh pemerintah desa setempat,’’ ucapnya. (ang/jif)