Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Ceweng, Kecamatan Diwek memiliki terobosan kreatif dalam mewujudkan ketahanan pangan di desa.
Salah satunya memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Citra Mandiri dalam kegiatan penanaman padi yang dipadukan dengan budi daya lele.
”Kami memadukan penanaman padi di lahan persawahan dengan dialiri air dari kolam budi daya lele sebagai asupan pupuk organik cair,” ungkap Kepala Desa Ceweng Imam Subata kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Pemdes Ceweng memanfaatkan lahan milik Pemkab Jombang yang berada di belakang kantor desa dengan sistem sewa untuk kegiatan budi daya lele dan penanaman tanaman holtikultura.
Anggaran kegiatan menggunakan dana desa (DD) tahun anggaran 2024. Luas lahan hampir mencapai `1 hektare, dengan rincian sepuluh petak kolam lele dan sisanya berupa lahan persawahan padi.
Baca Juga: Bangun Fasilitas Penunjang Pertanian, Upaya Pemdes Sentul Jombang Genjot Hasil Panen
”Dalam setiap petak kolam berukuran 2,5 meter x 6 meter berisi 5 ribu ekor bibit lele yang akan siap panen dalam kurun waktu tiga bulan,” ungkapya.
Menurutnya, sektor perikanan dan pertanian dipilih Pemdes Ceweng dengan berbagai pertimbangan.
Selain pengaplikasian yang mudah dan terjangkau, kedua sektor tersebut dinilai juga memiliki prospek menjanjikan ke depannya.
Sehingga diharapkan bisa menggenjot pendapatan asli desa (PADesa). Saat ini, untuk kebutuhan bibit serta pemasaran masih mengandalkan pasar lokal.
Baca Juga: Lewat Dana Desa, Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Sentul Jombang Semakin Meningkat
”Harga jualnya lele saat ini sekitar 19 ribu per kilogram dari kolam,” tambahnya.
Pemdes Ceweng mendorong warganya untuk memanfaatkan lahan masing-masing yang kurang produktif untuk mendukung program ketahanan pangan desa.
Program sebagai wujud komitmen Pemdes Ceweng dalam mensejahterakan warganya. ”Ke depannya kami berharap hasil dari program ini dapat meningkatkan gizi masyarakat melalui asupan protein hewani yang tercukupi serta dapat diolah lebih kreatif lagi untuk menambah nilai ekonomisnya,” pungkasnya. (dwi/naz)
Respon (2)