Desakita.co – Sejumlah dosen dari Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Dinamika mendampingi pelaku UMKM di Jombang dalam program pengabdian kepada masyarakat. Ini berhasil mendorong dua UMKM lokal, Anya Craft dan Bhima Aneka Besek, menembus pasar internasional.
Anya Craft, produsen kerajinan anyaman daun pandan berduri kini memproduksi berbagai produk seperti tas, sandal, gantungan kunci, dan map. Produk tas dari bahan alaminya menembus pasar luar negeri, ke Chicago, Amerika Serikat. ’’Pengiriman ke Chicago memang belum banyak, tetapi ini membantu pemasaran produk kami,’’ kata Dea, pemilik Anya Craft.
Produk daun pandan berduri awalnya hanya dibuat tikar, lalu berkembang menjadi tas. Tahun ini, ia mendapat pendampingan dari Universitas Surabaya berupa bantuan mesin high speed, mesin jahit variasi, dan mesin cengklong. ’’Mesin tersebut membantu kami menghasilkan produk premium,’’ ucapnya.
Bhima Aneka Besek, produsen kerajinan dari anyaman bambu juga mulai menembus pasar ekspor. Produk seperti keranjang hantaran, rantang susun, rak, dan wadah prasmanan kini diminati konsumen dari Malaysia.
’’Oktober 2025 ini kami melakukan pengiriman pertama ke Malaysia untuk produk keranjang tipe Sokase. Ini menjadi langkah awal kami membuka pasar ekspor,’’ kata Arif Susanto, pemilik Bhima Aneka Besek.
Ketua tim pengabdian kepada masyarakat, Siti Zahro, menjelaskan, kedua UMKM tersebut merupakan binaan Universitas Surabaya dan Universitas Dinamika. Dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) – Kemendiktisaintek 2025.
’’Produk anyaman dari Jombang ini memiliki potensi besar karena bahan bakunya lokal dan ramah lingkunganm,’’ ungkapnya. Targetnya memperkuat daya saing produk ini di pasar internasional.
’’Ini tahun kedua pendampingan kami. Sekarang mereka sudah mulai memperluas pemasaran ke pasar Asia dan Amerika,’’ kata Tri Sagirani, dosen Universitas Dinamika yang terlibat dalam pengabdian.
Dari sisi bisnis, Faizal Susilo Hadi, dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Surabaya, mencatat, adanya peningkatan omzet signifikan pada kedua UMKM selama dua tahun terakhir.
’’Ada peningkatan omzet sejak tahun pertama pendampingan. Teknologi baru seperti mesin jahit berkecepatan tinggi di Anya Craft dan alat oven serta pembulat bambu di Bhima Aneka Besek meningkatkan efisiensi produksi hingga 40 persen,’’ terangnya.
Ke depan tim pengabdian akan fokus membantu kedua UMKM tersebut dalam digitalisasi pemasaran dan manajemen produksi agar dapat memperluas jaringan ekspor. ’’Pendampingan tidak berhenti di sini. Kami akan terus bantu mereka agar bisa mencapai target pasar global,’’ kata Siti Zahro. (riz/jif)












