DesaKita.co – Kondisi bangunan SDN Jabon 2 di Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Jawa Timur, memprihatinkan.
Banyak bagian plafon yang sudah ambrol.
Setiap tahun menjadi langganan banjir di musim hujan turun.
Baca Juga: Mengabdi Lebih dari 30 Tahun, Empat Pegawai RSUD Jombang Dapat Penghargaan dari Presiden RI
’’Bocornya sudah tidak terkendali. Setiap hujan pasti banjir di dalam kelas,’’ kata Kepala SDN Jabon 2 Kecamatan Jombang, Wiji Utami.
Ia mengaku tak tahu, sejak kapan kerusakan SDN Jabon 2 terjadi.
Dia dimutasi dari SDN Sumberjo 1 Kecamatan Wonosalam ke SDN Jabon 2 Kecamatan Jombang pada September 2022.
’’Saya tiba disini bangunan sudah rusak,’’ ucapnya.
Ia pun langsung mengajukan rehab ke dinas P dan K.
Baca Juga: Upaya Tekan Stunting, Puskesmas Mayangan Jogoroto Gandeng Dokter Spesialis Anak
’’Saya minta rehab, diminta oleh dinas untuk bikin proposal, lalu saya bikin,’’ katanya.
Ia mengaku selalu khawatir jika memasuki musim penghujan. Mengingat kondisi atap sudah memprihatinkan dan bergelombang jika dilihat dari kejauhan.
’’Saya khawatir akan keselamatan anak-anak. Alhamdulillah, pas plafon-plafon ambrol, pas anak-anak tidak ada di dalam kelas,’’ jelasnya.
Satu lokal gedung yang terdiri dari lima ruangan kondisinya rusak berat.
Ruangan kepala sekolah, lis plafon sudah nyaris terlepas, tembok retak dan sudah bocor setiap hujan turun.
Disebelahnya ada ruang guru, yang juga tampak rusak, sejumlah titik plafon telah ambrol.
’’Saya sendiri jarang berada di ruangan saya. Saya takut, jadi selalu bersama guru-guru di ruang guru,’’ jelasnya.
Sebelahnya lagi ruang kelas 3, plafonnya hanya tersisa kerangka. Ruang kelas yang kerusakannya paling parah.
Baca Juga: DPRD Jombang Kebut Penyusunan Alat Kelengkapan dan Pimpinan Defitif
Sempat dikosongkan, dan belajar siswa kelas 1 dan kelas 3 digabung menjadi satu dengan diberikan sekat. Kini ruang kelas 3 sudah ditempati lagi.
Itu setelah Wiji melakukan tambal sulam menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Ruang kelas 2 dan ruang kelas 1 masih cukup baik. Hanya saja, plafon bagian teras banyak yang ambrol.
Wiji mengaku tak bisa melakukan rehab mandiri, itu karena kerusakan yang cukup parah. Apalagi nilai BOS yang diterimanya tidak banyak.
Jumlah siswa mulai kelas 1 sampai kelas 6 hanya 43.
’’Inginnya sekolah yang bagus dan bersih, sehingga masyarakat tertarik dan menyekolahkan anaknya di sini,’’ ucapnya.
Satu lokal gedung lain tampak masih baru.
Posisinya lebih tinggi dari bangunan lama. Gedung SDN Jabon 2 memang lebih rendah daripada jalan yang ada di depannya. Saat hujan yang menyebabkan banjir bukan air dari jalan. Melainkan dari atap yang bocor.
’’Kita berharap dibangun lebih tinggi dari jalan biar tampak gagah,’’ ungkapnya.
Plh Kepala Dinas P dan K Jombang, Wor Windari, mengatakan, SDN Jabon 2 menjadi salah satu SDN yang bakal mendapatkan rehab melalui perubahan anggaran pendapatan dan belanjda daerah (P APBD) 2024.
’’Pagu anggarannya Rp 175 juta. Rehab akan dilaksanakan pertengahan Oktober, melalui pengadaan langsung,’’ terangnya. (wen/jif)