Pemerintahan

Genjot Produktivitas Pertanian, Pemdes Kedungturi Gudo Jombang Bangun JUT untuk Petani

×

Genjot Produktivitas Pertanian, Pemdes Kedungturi Gudo Jombang Bangun JUT untuk Petani

Sebarkan artikel ini
PERSIAPAN: Sugito, Kades Kedungturi didampingi Syamsul Hidayat Sekdes Kedungturi saat meninjau material yang siap dipakai pembangunan JUT

Desakita.co – Pemerintah Desa Kedungturi, Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang terus bekerja maksimal membangun desa.

Salah satu program prioritas pembangunan, yakni peningkatan infrastruktur pertanian berupa jalan usaha tani (JUT). Tujuannya, menggenjot produktivitas pertanian.

Kepala Desa Kedungturi Sugito mengatakan, pembangunan infrastruktur pertanian sangat dibutuhkan petani.

Karena itu pihaknya memprioritaskan pembangunan JUT. Secara bertanhap, pihaknya merencanakan pembangunan JUT sepanjang 700 meter di Dusun Kedungbentul.

”700 meter tidak selesai dalam satu tahun, tahun lalu 200 meter, kami lanjutkan lagi tahun ini dan beberapa tahun ke depan,” kata Sugito.

JUT dan tembok penahan tanah (TPT) dibangun karena mayoritas masyarakat Desa Kedungturi bermata pencaharian sebagai seorang petani.

Baca Juga:  Kades Sidomulyo Meninggal, Kursi Kepala Desa Kosong di Jombang Bertambah

Sebelum dibangunkan JUT, kondisi jalan pertanian di Dusun Kedungbentul memprihatinkan. Kondisinya becek ketika hujan karena masih berupa tanah.

Dengan pembangunan JUT, diharapkan petani semakin nyaman dalam bekerja, memudahkan akses kendaraan untuk mengangkut hasil panen dan meningkatkan produktivitas petani.

Saat ini pembangunan lanjutan JUT dan TPT sedang dilakukan. Material juga sudah siap. Dalam beberapa hari ke depan, para pekerja akan segera membangun jalan pertanian itu.

Sehingga pada musim panen berikutnya sudah bisa dimanfaatkan petani. ”Targetnya sekitar 700 meter JUT selesai dan kita bangun bertahap,” jelasnya.

Baca Juga:  Jelang Pilkada 2024, RSUD Jombang Komitmen Jaga Netralitas Bersama Pegawai

Beberapa komoditas yang ditanam petani di wilayahnya di antaranya padi, jagung, tebu, kacang, mentimun. Mayoritas ya padi dan jagung.

Pembangunan juga dilakukan pemdes dengan mempercantik areal makam Mbah Bau, dengan membangun pagar yang cantik.

Sehingga makam tampak terawat dan indah dilihat. Sugito, menjelaskan, pembangunan pagar makam Mbah Bau dilakukan sebagai bentuk penghargaan leluhur.

”Kami tidak ingin anak cucu melupakan  sejarah, nguri-uri sejarah agar tidak punah ke depannya,” katanya.

Mbah Bau adalah leluhur yang babat alas Desa Kedungturi. Konon di Desa Kedungturi dulu ada sebuah kedung (waduk kecil) yang di sisinya ada tanaman sayur turi.

Baca Juga:  Siap Hibahkan Lahan 10 Hektare, Bupati Jombang Ingin Dirikan Perguruan Tinggi Negeri di Wonosalam

Kedung dan pohon turi itu ada sekitar makam Mbah Bau.  ”Sekarang sudah tidak ada, pohonnya juga tidak ada, tinggal cerita saja,” jelasnya.

Dulunya, Desa Kedungturi memiliki tiga dusun, yaitu Dusun Turi, Dusun Kedungbentul, dan Desa Karangtengah.

Namun sekarang Dusun Turi telah dipecah menjadi dua dusun, yaitu Dusun Turi 1 dan Turi 2.

”Zaman dulu hanya ada 3 dusun, sekarang pemekaran ada 4 dusun, Turi 1 yang di utara, Turi 2 yang di selatan,” pungkasnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *