DesaKita.co – Pemerintah Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, melahirkan inovasi dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan.
Desa tersebut kini sedang membangun kandang komunal yang akan menjadi tempat merawat sapi dengan kondisi kurus bernama Bengkel Ternak.
PROGRAM tersebut dicertuskan setelah Desa Gunungsari menerima Bantuan Keuangan Khusus Program Desa Berdaya Tahun 2025 dari Pemprov Jatim.
Bantuan sebesar Rp 100 juta itu diserahkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa secara simbolis kepada Kepala Desa Gunungsari Susanto di Pendopo Graha Majatama Pemkab Mojokerto, 26 Mei lalu.
Susanto mengatakan, dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kegiatan peternakan yang menjadi keunggulan desanya.
Yakni, melalui pendirian Bengkel Ternak sebagai tempat rehabilitasi sapi peliharaan warga.
’’Sekarang sedang dalam proses pembangunan kandang komunal untuk Bengkel Ternak,’’ ujarnya, kemarin (9/10).
Bengkel Ternak itu nantinya menjadi pusat perawatan sapi dengan kondisi kurus, sakit-sakitan, dan kurang pakan.
Dengan perawatan yang baik, hewan ternak itu akan menjadi sehat dan gemuk.
’’Jadi di Bengkel Ternak nanti sapi-sapi yang kurus dirawat supaya jadi gemuk,’’ imbuhnya.
Menariknya lagi, yang menjalankan Bengkel Ternak adalah para pemuda desa. Merekalah yang nantinya menyediakan pakan dan merawat sapi.
Para pemuda itu pula yang sekarang sedang membangun kandang.
’’Kemungkinan akhir bulan ini sudah mulai beroperasi,’’ kata Susanto.
Menurutnya, pendirian Bengkel Ternak menjadi upaya pemerintah desa untuk memberdayakan masyarakat.
Selama ini Desa Gunungsari memang dikenal sebagai salah satu pusat peternakan sapi, antara lain telah diwujudkan melalui kepemilikan kandang komunal yang dikelola kelompok usaha ternak.
’’Selain itu juga untuk mendukung program ketahanan pangan dengan menghasilkan sapi ternak yang sehat dan gemuk,’’ tandasnya. (adi/fen)