Desakita.co – Komisi A DPRD Kabupaten Jombang melakukan kunjungan kerja ke Desa Sukopinggir, Kecamatan Gudo. Kunjungan ini menyusul viralnya inovasi pelayanan online desa yang dinilai memudahkan masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.
Ketua Komisi A DPRD Jombang Totok Hadi Riswanto menyampaikan apresiasi tinggi atas terobosan tersebut. ”Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Sukopinggir yang memiliki inovasi pelayanan publik berbasis online. Hal ini mempermudah masyarakat dalam pengurusan berbagai dokumen kependudukan,” ujarnya.
Totok menilai, inovasi ini layak dikembangkan dan dicontoh desa lain di Jombang. ”Agar program ini bisa berkelanjutan dan diterapkan secara luas, tentu harus terus diperdalam dan diperkuat. Misalnya, masyarakat dapat mengajukan permohonan administrasi dari rumah, dan ke kantor desa hanya untuk mengambil dokumen saat sudah selesai,” jelasnya.
Ia mencontohkan, pengurusan akta kematian bisa dilakukan lebih cepat. ”Ketika ada warga meninggal, desa bisa langsung menyiapkan dan menyerahkan akta kematian tanpa menunggu keluarga mengurus ke kantor desa,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi A berencana mengajak Pemdes Sukopinggir studi tiru ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bersama Disdukcapil Jombang. ”Studi tiru ini penting agar pelayanan online bisa terwujud secara merata di semua desa. Komisi A juga siap memfasilitasi sarana dan prasarana melalui dukungan anggaran pokir DPRD,” tegas Totok.
Sementara itu, Sekretaris Desa Sukopinggir Agus Wijaya menjelaskan, pelayanan online dilakukan melalui media sosial dan forum konsultasi daring. ”Kami membuka forum live online untuk memberikan konsultasi langsung kepada warga terkait pelayanan desa,” ujarnya.
Ke depan, desa akan pelayanan terintegrasi langsung dengan Disdukcapil Jombang. ”Sehingga kami dapat melakukan pencetakan kartu keluarga, akta kelahiran, dan akta kematian secara mandiri di desa,” tambahnya.
Agus juga menegaskan, kegiatan live yang dilakukan perangkat desa bukan untuk mencari keuntungan pribadi. ”Yang saat ini masih sering kami lakukan adalah memanfaatkan waktu luang atau jam istirahat untuk live. Dalam live itu kami memberikan layanan konsultasi kepada warga mengenai administrasi kependudukan, pertanahan, kesejahteraan sosial, jenis bantuan, pernikahan, hingga prosedur pelayanan di desa. Tujuannya agar informasi yang dibagikan perangkat desa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, dan bukan untuk mencari gift atau materi,” ungkapnya. (yan/naz)












