Desakita.co – Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mencatat ada sekitar 202 hektare pertanian di Jombang yang dinyatakan puso.
Menyusul bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Lahan pertanian puso itu paling luas terlihat di Kecamatan Peterongan mencapai 35 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Jombang Mochamad Rony mengatakan, pada bencana banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan itu tercatat ada 724 hektare sawah terendam.
Jumlah itu menyebar di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Perak, Kesamben, Tembelang, Peterongan, Ploso, Megaluh dan Jombang sendiri.
Sehingga dampak banjir itu mengakibatkan 202 hektare lahan pertanian gagal panen alias puso.
Terparah di Kecamatan Peterongan yang mencapai 35 hektare.
“Kedua terparah di Desa Kedungbetik dan Kedungmlati, Kecamatan Kesamben yang mencapai 34 hektare,” imbuhnya.
Meski begitu, sawah yang gagal panen mendapat asuransi dari pemerintah.
Berupa penggantian bibit padi 25 kilogram per hektare.
Saat musim hujan, lanjutnya, beberapa wilayah rentan terdampak banjir.
Selama ini terus menjadi langganan banjir setiap tahun.
Penyebabnya, luapan air dari Afvoer Watudakon dan beberapa anak saluran lainnya seperti Afvoer Kedungbajul yang juga meluap.
”Ini masih dibahas bersama karena Afvoer Watudakon ini ikut BBWS Brantas,” pungkasnya. (yan/bin/ang)