Desakita.co – Usai melakukan pembongkaran sejumlah kios pedagang yang tak ditempati di lantai dua PCN Jombang, Pemkab Jombang tengah melakukan pembahasan terkait tindak lanjut program.
Ada tiga opsi yang saat ini masih terus digodok lintas dinas guna menghidupkan kembali pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang Suwignyo mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan terkait tindak lanjut pasca pembongkaran sejumlah lapak di lantai dua PCN bersama lintas OPD.
”Kita koordinasi dengan bappeda, untuk konsep kedepannya diapakan, masih dibahas bersama,” kata Suwignyo kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Meski begitu, menurut dia, pemkab sudah mengantongi sedikitnya tiga opsi program. ”Belum sampai diputuskan apa, karena masih dibahas bareng,” ujar Suwignyo.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang Danang Praptoko membenarkan perihal pembahasan PCN.
Saat ini muncul tiga opsi untuk lantai dua PCN. ”Jadi, posisi sekarang masih dibahas di internal dahulu, kami berdiskusi dengan teman-teman disdagrin,” kata Danang.
Tiga konsep itu pertama, memakai rencana lama, yakni mengubah penataan pasar.
”Opsi pertama pedagang yang ada di lantai satu dipindah ke lantai dua. Sementara lantai dua kita peruntukan bagi pedagang basah dan sayur-mayur,” tutur dia.
Opsi kedua, menurut Danang, bakal mengubah konsep lantai dua. Tak hanya dihuni pedagang kering, juga pedagang kuliner dan makanan ringan.
”Opsi kedua ini baru. Kita tata kembali peruntukkannya berbeda, kuliner atau kafe dan sebagainya. Kita ajak semua komunitas kuliner di Jombang untuk bergabung di lantai dua,” ujar Danang.
Sedangkan opsi ketiga, lanjut Danang, bakal menggabungkan konsep dua bersama pedagang lantai dua yang kini masih bertahan.
”Artinya kita kombinasikan antara penghuni kios (lantai dua PCN) yang masih eksis dengan opsi kedua tadi,” lanjut dia.
Tiga opsi itu hingga saat ini terus digodok sebelum nantinya diputuskan Pj Bupati Jombang Sugiat.
”Jadi, belum sampai ke arah sana, masih kita matangkan konsepnya dahulu karena anggarannya juga belum ada. Ketika sudah matang kita hitung berapa kebutuhan anggaran di sana,” kata Danang. (fid/naz/ang)