Potensi

Lestarikan Tradisi Susuk Wangan, Upaya Pemdes Wangkalkepuh Jombang Uri-uri Budaya Sekaligus Tingkatkan Produktivitas Pertanian

×

Lestarikan Tradisi Susuk Wangan, Upaya Pemdes Wangkalkepuh Jombang Uri-uri Budaya Sekaligus Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Sebarkan artikel ini
TURUN LANGSUNG: Pj Bupati Jombang Sugiat turun membersihkan saluran irigasi pertanian di Dusun Wangkal, Desa Wangkalkepuh.

Desakita.co – Pemerintah Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang berkomitmen menjaga tradisi susuk wangan saluran irigasi.

Tradisi peninggalan nenek moyang ini sudah dilakukan turun temurun.

Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Kepala Desa Wangkalkepuh Sugiyono menyampaikan, sebagai upaya menjaga kearifan lokal, setiap tahun ada tradisi susuk wangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

”Tradisi susuk wangan ini membersihkan saluran irigasi pertanian. Kita lakukan setiap tahun, agar saluran air tetap lancar,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Dikenal Penghasil Olahan Ikan Asap Berkualitas, Ini Upaya Desa Gambiran Mojoagung Jombang

Baca Juga: Ada Pengajian Setiap Malam 15 Suro, Cara Desa Sukoiber Gudo Jombang Jaga Tradisi Nenek Moyang

Dalam kegiatan itu ditandai dengan kenduren atau doa bersama yang dilakukan beberapa kelompok tani dan dipimpin sesepuh desa.

Selanjutnya, petani turun ke saluran irigasi untuk membersihkan saluran.

Baca Juga:  Keren! Warga Desa Kauman Kecamatan Ngoro Jombang Sediakan Hiburan Bioskop Keliling

Pada kesempatan kemarin (30/4), Pj Bupati Jombang Sugiat didampingi kepala OPD terkait ikut serta hadir.

Selain meningkatkan produktivitas pertanian, kegiatan ini untuk menjaga silaturahmi dan semangat gotong royong antarwarga.

”Ini adalah komitmen kami, kita utamakan menjaga saluran tersier dengan kerja bakti,’’ jelas dia.

Dijelaskan, saluran tersier di Desa Wangkakepuh cukup panjang.

Baca Juga:  5 Desa di Jombang dengan Potensi UMKM Berkembang, Nomor 4 Eksis Sejak 1970

Baca Juga: Asal-usul Desa Tugusumberjo Peterongan Jombang (1): Muncul Sumber Air Misterius dari Sumur Agung Saat Musim Paceklik

. Total panjangnya 5.300 M2. Kemudian yang sudah terbangun saluran sepanjang 4.200 M2.

Sisanya ada juga yang rusak dan butuh perbaikan.

”Namun upaya saluran tetap lancar dan bersih kita utamakan dengan kerja bakti,’’ pungkas Sugiyono. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *