Lifestyle

Kreatif! Ibu Rumah Tangga di Desa Sengon Jombang Ini Sulap Benang Jadi Cuan lewat Boneka Rajut

×

Kreatif! Ibu Rumah Tangga di Desa Sengon Jombang Ini Sulap Benang Jadi Cuan lewat Boneka Rajut

Sebarkan artikel ini
Yuli Kristiani, 30, ibu rumah tangga asal Desa Sengon, Kecamatan Jombang merajut boneka. (Achmad RW/Radar Jombang)

DesaKita.co – Benang warna-warni di tangan Yuli Kristiani, 30, ibu rumah tangga asal Desa Sengon, Kecamatan Jombang, berubah menjadi karya bernilai tinggi.

Boneka, bunga, hingga tas rajut hasil karyanya tak hanya cantik, tapi juga mendatangkan cuan.

Dari hobi merajut, Yuli kini mampu meraup penghasilan Rp 3–5 juta per bulan.

”Semua ini rajutan buatan sendiri, home made,” ujarnya sambil menunjukkan boneka kelinci yang baru selesai dirajut.

Baca Juga: Profil Lengkap Dokter Pudji Umbaran MKP, Direktur RSUD Jombang: Komitmen Wujudkan RSUD Jombang Jadi Rumah Sakit Unggulan

Baca Juga:  Bukan Kaliwungu, Ternyata Desa dan Kelurahan Ini di Kecamatan Jombang Miliki RT Paling Banyak, Berikut Jumlah Lengkapnya

Ia bercerita, awalnya hanya memiliki kegemaran mengoleksi boneka dan sesekali belajar merajut untuk mengisi waktu luang.

Namun sejak mengikuti pelatihan keterampilan pada 2024, ia mulai menekuni seni rajut secara serius.

Ketertarikannya mengarah pada amigurumi, seni rajut boneka asal Jepang yang menampilkan karakter lucu seperti hewan, tumbuhan, hingga tokoh anime.

”Awalnya iseng aja belajar dari YouTube. Lama-lama banyak teman yang pesan, akhirnya saya tekuni sampai sekarang,” ujar Yuli Kristiani, sambil menunjukkan boneka berbentuk kelinci yang baru saja ia selesaikan.

Baca Juga:  Pengurus Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang Jelaskan Pentingnya Sedekah

Baca Juga: Sosok Zuhriya Rohmawati SPd, Guru Inovatif MA Unggulan KH Abd Wahab Hasbullah: Mengubah Fisika Menjadi Petualangan yang Selalu Dinanti

Dalam sehari, Yuli mampu memproduksi tiga hingga empat boneka atau tas rajut dari benang. Tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. ”Semua dikerjakan manual,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bukan Pakai Dana Desa, Desa Panglungan Jombang Ini Berhasil Bangun Pendopo Balai Desa dengan Anggaran Ini

Produk-produknya dipasarkan secara daring, dengan harga mulai Rp 5 ribu untuk gantungan kunci kecil, hingga Rp 350 ribu untuk boneka besar dengan tingkat kerumitan tinggi.

”Yang paling mahal hingga Rp 350 ribu untuk boneka ukuran besar dengan tingkat kerumitan tinggi,” lontarnya.

Kini, karya Yuli tak hanya diminati warga sekitar. Pemesan datang dari berbagai daerah, seperti Surabaya dan Tangerang. Dari hasil penjualan itu, Yuli mampu mengantongi penghasilan rata-rata Rp 3–5 juta per bulan. (riz/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *