Pemerintahan

Koleksi Benda di Museum Minha Jombang Makin Beragam, Terbaru Ada Jubah KH Hasyim Asy’ari dan Mesin Ketik Era Gus Dur

×

Koleksi Benda di Museum Minha Jombang Makin Beragam, Terbaru Ada Jubah KH Hasyim Asy’ari dan Mesin Ketik Era Gus Dur

Sebarkan artikel ini
BERVARIATIF: M Wahyu Ristiawan, konservator Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari Jombang saat menunjukkan benda koleksi kemarin (18/10).

Desakita.co – Koleksi Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari secara bertahap terus bertambah.

Saat ini, total ada ratusan koleksi mulai jenis logam, kertas, kain, bebatuan dan lain-lain yang memenuhi ruang pamer museum.

Terakhir, dua koleksi baru berupa jubah asli KH Hasyim Asy’ari dan mesin ketik era Gus Dur juga melengkapi koleksi museum.

M Wahyu Ristiawan, konservator Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari Jombang mengatakan, saat ini total ada 106 koleksi yang tersimpan di museum.

”Per tahun ini ada 106 koleksi dengan berbagai macam bentuk. Mulai logam, kertas, etnografi, bebatuan, peralatan rumah tangga dan lain-lain,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin.

Baca Juga:  Sejarah Kantor Kejaksaan Negeri Jombang: Dulunya Bernama Kantoor van den Djaksa, Pernah Jadi Markas BKR di Masa Perjuangan Kemerdekaan

Baca Juga: Ada Peci Klasik Milik Gus Dur di Minha Tebuireng, Desa Cukir Jombang, Begini Wujudnya

Ia mengatakan, tak lama ini pihaknya telah mengakuisisi jubah asli peninggalan KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama yang tersimpan di Pondok Pesantren Salafiyah Kapurejo Kediri.

Jubah berwarna putih itu, secara umum masih utuh. Namun, ada beberapa bagian yang sobek termakan usia. Saat ini, pihaknya terus melakukan perawatan dan penjahitan agar lebih baik.

”Dulu disimpan di Pondok Pesantren Salafiyah Kapurejo Kediri. Namun berhasil kami akuisisi setelah kita lakukan pendekatan dan kajian,” papar dia.

Selain itu, ada juga mesin ketik era Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mesin ketik itu masih awet dan terawat.

Baca Juga:  Patut Dicontoh! Desa Asemgede Jombang Inisiasi Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Makam

”Siapa yang memakai dulu kurang tahu, namun yang jelas infonya mesin ketik ini adalah era zaman Gus Dur abad sekitar 19,” papar dia.

Ia menyampaikan, setiap benda koleksi memiliki cara perawatan tersendiri. Misalnya, bahan kertas tentu berbeda dengan benda logam.

”Ya, tergantung bahan tergantung cara perawatan,’’ papar dia.

Seperti bahan fiber atau logam, pembersihan dan perawatan cukup dibersihkan dari debu.

Baca Juga:  Jadi Jujugan Peziarah, Makam Gus Dur di Desa Cukir Jombang Ini Dikunjungi Hingga 15 Ribu Orang Saat Idul Adha

Baca Juga:  Dibantu Kemensos, Hunian Sementara Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Wonosalam Jombang Segera Ditempati

Cara itu, tentu berbeda dengan benda berbahan kertas seperti kitab dan buku maupun majalah klasik.

”Kalau koleksi kertas ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, bisa kita simpan di kertas bebas asam, karena kalau lama lama dibiarkan akan menguning.

Untuk itu, dengan kertas bebas asam akan mencegah perubahan warna di kertas.

Selain itu, ada fumighasi, yakni perawatan dengan cara membasmi kutu dan serangga yang ada pada bahan koleksi kertas. Itu kita masukkan ke tempat yang sudah kita beringas selama dua minggu hingga serangga dan kutu mati,” pungkasnya. (ang/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *