Desakita.co – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jombang menggelar program pelatihan kerja berbasis kompetensi, Senin (19/5). Kegiatan diikuti 137 peserta dengan lima bidang pelatihan. Program ini sekaligus mendukung akselesari program 100 hari kerja Bupati Warsubi dan Wabup Salmanudin Yazid.
Berbagai upaya dilakukan Disnaker Jombang untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Satu di antaranya, menggelar pelatihan kerja gratis. Pelatihan iikuti sebanyak 137 peserta dengan sasaran masyarakat usia produktif, terutama pencari kerja dan pengangguran terbuka.
Mereka dibekali keterampilan kerja di lima bidang strategis yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI). ”Program 100 hari ini bukan sekadar simbolis, tetapi harus berdampak langsung kepada rakyat,” kata Bupati Jombang Warsubi.
Dia mengapresiasi atas inisiatif pelatihan yang dihelat Disnaker Jombang. Sebab, pelatihan itu menegaskan pentingnya pembangunan SDM sebagai prioritas utama dalam masa kepemimpinannya. ”Saya ingin anak-anak muda Jombang punya keterampilan dan peluang kerja. Itulah tugas pemerintah,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Disnaker Jombang Isawan Nanang Risdianto menjelaskan, pelatihan dilaksanakan sepanjang Mei 2025, di lima lembaga pelatihan kerja (LPK) yang sudah bekerja sama dengan pemkab. ”Masing-masing bidang keterampilan mencakup sektor industri, wirausaha, dan ekonomi digital,” kata Isawan.
Disebutkan, lima bidang pelatihan itu masing-masing pelatihan jahit upper sepatu diikuti 65 peserta. Pelatihan berlangsung di LPK Bangun Karya dan LPK Bangun Pertiwi. ”Fokus pelatihan mendukung sektor alas kaki, salah satu industri unggulan di Jombang,” imbuh dia.
Pelatihan pengelasan atau las diikuti 16 peserta, berlangsung di LPK BLKK Al Fatich, Kecamatan Perak. Menyasar kebutuhan tenaga kerja industri manufaktur dan konstruksi. ”Sedangkan pelatihan kuliner diikuti 16 peserta dilaksanakan di LPK BLKK Muslimat Jombang. Tujuannya, menciptakan wirausaha baru dan mendorong tumbuhnya UMKM bidang makanan,” tutur Isawan.
Baca Juga: Dukung Percepatan Investasi, Ini Tiga Inovasi Dinas Tenaga Kerja Jombang
Keempat, pelatihan jahit pakaian diikuti 20 peserta dan berlangsung di LPK Sri Rejeki. Pelatihan ini fokus pada industri rumahan dan penjahit profesional. ”Kelima, pelatihan digital marketing diikuti 20 peserta dilaksanakan di LPK Libmi Education Cender, Kecamatan Mojoagung. Peserta dilatih memasarkan produk dan jasa melalui platform digital untuk mendukung pelaku UMKM dan generasi muda yang tertatik sektor ekonomi kreatif,” ujar dia.
Pelatihan itu mengadopsi metode pelatihan berbasis kompetensi. Yaitu sistem pembelajaran mengacu pada unit-unit kompetensi kerja sesuai standar industri. ”Peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga soft skill, kedisiplinan, keselamatan kerja, dan persiapan menghadapi dunia kerja,” tutur Isawan.
Menurut dia, pelatihan itu menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Pemkab Jombang mencetak tenaga kerja kompeten, produktif, dan siap bersaing. ”Kami berharap para peserta mampu memanfaatkan pelatihan ini sebagai batu loncatan untuk meraih pekerjaan atau membuka usaha secara mandiri,” jelasnya.
Pelatihan sekaligus menjadi bagian dari strategi jangka menengah untuk menurunkan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jombang. Guna mendukung pemulihan ekonomi daerah melalui penciptaan tenaga kerja siap pakai.
”Disnaker menargetkan pelatihan kerja ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan cakupan lebih luas, baik dari sisi jumlah peserta, bidang keterampilan maupun kemitraan industri dan penyedia kerja,” tandas Isawan. (naz)