Pemerintahan

Nguri-uri Budaya, Pemdes Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan Jombang Rutin Gelar Sedekah Desa di Bulan Selo

×

Nguri-uri Budaya, Pemdes Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan Jombang Rutin Gelar Sedekah Desa di Bulan Selo

Sebarkan artikel ini
TRADISI RUTIN: Kepala Desa Sumbernongko Sumartono (kanan berkopiah hitam) bersama Forkopimcam Ngusikan membaur bersama warga saat mengikuti sedekah desa di pendopo Balai Desa Sumbernongko, Selasa (20/5).

Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan menggelar tradisi rutin sedekah desa, Selasa (20/5). Tradisi ini telah berjalan secara turun-temurun, dan dihelat setiap memasuki bulan Selo.

Kepala Desa Sumbernongko Sumartono mengatakan, sedekah desa rutin digelar setiap tahun dan dirayakan seluruh warga Desa Sumbernongko di masing-masing dusun, mulai dari Dusun Cangak, Candi, Mernungkidul, Nongko, dan Dusun Sumbernongko. ”Setiap warga dusun mengadakan sedekah bumi serentak di hari yang sama, dan puncak gebyar acaranya dipusatkan di balai desa,” katanya.

Baca Juga:  Sawah 4 Kecamatan di Jombang Rusak Terdampak Banjir, Dinas Pertanian Jombang Janjikan Bantuan Benih untuk Petani

Hingga kini, Pemdes Sumbernongko masih mempertahankan dan merawat tradisi leluhur tersebut. Jadwal pelaksanaan sedekah desa juga tidak diubah. ”Dilaksanakan setiap bulan Selo, tanggalnya kondisional tidak ditentukan secara pasti,” tuturnya.

Baca Juga: Gelar Sedekah Bumi Setiap Tahun, Upaya Desa Pandanwangi Jombang Wujud Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal

Tahun ini sedekah desa digelar selama dua hari berturut-turut mulai 19-20 Mei. Di hari pertama diadakan khataman Alquran. Di hari kedua, masyarakat dari seluruh dusun membawa tumpeng ke balai desa. Warga sangat antusiasme mengikuti kegiatan. Suasana guyup rukun sangat tampak antarwarga. ”Selain membangun kerukunan antarwarga juga sekaligus nguri-uri budaya agar masyarakat desa terhindar dari malapetaka, bencana dan menolak balak,” ujar Sumartono.

Baca Juga:  Desa Brayung, Kecamatan Puri Gelar Kirab Budaya, Usung Tema Majapahitan hingga Perjuangan

Setelah doa bersama, seluruh tumpeng kemudian disantap bareng-bareng. Rangkaian kegiatan ditutup malam harinya dengan pertunjukan ludruk. ”Tahun sebelumnya wayang kulit, tahun ini kita ubah ludruk agar setiap tahun para pelaku kesenian dapat tampil bergantian,” ujar dia.

Baca Juga:  Usung Tagline Jombang Famous, Disporapar Getol Promosikan Wisata Jombang

Baca Juga: Daftar Lengkap Nama Kepala Desa di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Terbaru Tahun 2024

Kegiatan sedekah desa juga berkontribusi menggerakkan perekonomian warga. Banyak masyarakat sekitar yang berjualan dan sebagainya. ”Harapannya semoga masyarakat desa kami dapat selalu rukun, sehat dan dianugerahi rezeki yang lancar serta terhindar dari musibah,” pungkasnya. (dwi/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *