Pemerintahan

12 Huntara Selesai Dibangun, Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang Mulai Boyongan

×

12 Huntara Selesai Dibangun, Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang Mulai Boyongan

Sebarkan artikel ini
TINJAU: Pj Bupati Jombang Sugiat meninjau kondisi huntara di Dukuh Sumberlamong, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Jumat (17/5) pagi.

Desakita.co – Warga terdampak longsor di Dukuh Sumberlamong, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, mulai boyongan menempati hunian sementara (huntara), Jumat (17/5) pagi.

Menyusul pembangunan huntara telah rampung dan kunci rumah diserahkan langsung Pj Bupati Jombang Sugiat.

Pantauan di lokasi, puluhan warga tampak antusias datang ke lokasi hunian sementara.

Suasana sejuk menggelayut permukiman warga.

Maklum, huntara memang berada di tengah perbukitan pohon sengon, waru gunung hingga pohon karet yang menjulang tinggi.

Baca Juga: Dianggarkan dari BTT APBD 2024, Begini Wujud Huntara Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang

Suasananya juga asri dan jauh dari keramaian. Setiap rumah, terdapat satu kamar tidur, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga.

”Rumah ini adalah hunian sementara sebelum nantinya kita bangunkan hunian tetap,’’ ujar Pj Bupati Jombang Sugiat, kemarin.

Ia menyampaikan, total ada 12 rumah yang dibangunkan untuk warga terdampak.

Ada 36 jiwa dari 12 KK yang menempati huntara.

Di kawasan huntara, pihaknya juga menyediakan dua lokal toilet umum, berikut perlengkapan tidur dan alat memasak.

Ketersediaan air bersih juga tercukupi yang diambilkan dari permukiman warga Dusun Sumberlamong.

Selain itu, disediakan listrik dan penerangan di kawasan huntara. ”Ini menempati TKD Sambirejo,’’ tambahnya.

Baca Juga: Sempat Terkendala Cuaca Ekstrem, Pembangunan Huntara Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Wonosalam Jombang Dikebut

Disinggung soal kenyamanan dan keamanan, ia menyebut sesuai prosedur.

”Kalau dibilang nyaman ya beginilah hunian sementara. Ini kan sebagai alternatif sementara karena rumah warga terdampak tanah gerak,’’jelas Sugiat. Untuk keamanannya, sudah dilakukan kajian sehingga aman dari potensi ancaman tanah gerak.

“Kalau di sini Insya Allah aman sesuai hasil kajian,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *