Pemerintahan

Kali Ngotok Ring Kanal di Desa Madiopuro Jombang Penuh Eceng Gondok, Ini Sikap Pemkab

×

Kali Ngotok Ring Kanal di Desa Madiopuro Jombang Penuh Eceng Gondok, Ini Sikap Pemkab

Sebarkan artikel ini
MENGHIJAU: Kondisi Kali Ngotok Ring Kanal di Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito penuh eceng gondok dan kangkung (2/10).

Desakita.co – Pemkab Jombang sudah mengirim surat ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas terkait Kali Ngotok Ring Kanal dipenuhi tanaman kangkung.

Sementara menunggu respons pihak pemilik kewenangan sungai.

’’Surat sudah kami kirim sejak September kemarin, respons dari balai (BBWS Brantas) belum bisa kami pastikan,’’ kata Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang, Sultoni, kemarin.

Baca Juga:  Inspiratif! Khofifah Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025: Bersanding dengan Megawati dan Jokowi

Surat yang dikirim melaporkan kondisi sungai. Juga harapan bantuan untuk pembersihan kangkung dan eceng gondok yang tumbuh subur. ’’Dalam surat sekaligus kita sampaikan lokasi atau titiknya dimana saja,’’ imbuhnya.

Baca Juga: Tumbuh Subur, Tanaman Eceng Gondok di Sungai Ngotok Ring Kanal Desa Madiopuro Jombang Bikin Warga Resah

Saat ini, air di sungai itu diperuntukkan untuk irigasi sawah.

Baca Juga:  Maksimalkan Pendapatan Desa, Pemdes Japanan, Kecamatan Gudo Jombang Optimalkan Kios BUMDes

Sehingga pintu Dam Yani di Desa Budugsidorejo, Kecamatan Sumobito ditutup. ’’Belum kita flushing (pembersihan atau penggelontoran) karena untuk keperluan irigasi di Kabupaten Mojokerto dan sebagian di Jombang,’’ jelasnya.

Ketika seluruh areal pertanian di dua kabupaten itu tak lagi membutuhkan irigasi, makaseluruh pintu dibuka.

Baca Juga:  Sinergi Lintas Sektor, Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung Wujudkan Ketahanan Pangan

Sekaligus mengurangi tanaman air di sepanjang sungai.

’’Kalau dibersihkan secara manual belum bisa, karena kami fokus ke normalisasi. Kita pilih yang lebih penting dulu,” tuturnya.

Meski eceng gondok tumbuh subur, sementara ini belum ada dampak signifikan yang ditimbulkan.

’’Hanya kekhawatiran, sekarang sifatnya hanya tumpukan. Tetap kita lakukan antisipasi untuk mitigasi risikonya,’’ kata Sultoni. (fid/jif)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *