Pemerintahan

Keluhan Aplikasi Coretax di Jombang Meluas, Kepala Desa Akui Tak Bisa Login Hingga Fitur Ribet

×

Keluhan Aplikasi Coretax di Jombang Meluas, Kepala Desa Akui Tak Bisa Login Hingga Fitur Ribet

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI: Aplikasi Coretax yang dikeluhkan sejumlah pemdes di Jombang

Desakita.co – Keluhan penerapan aplikasi Coretax atau sistem administrasi perpajakan terintegrasi yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) juga dirasakan sejumlah desa lain.

Salah satunya sulit login hingga fitur yang terus bertambah menjadikan petugas di desa sering kebingungan mengoperasikan.

Didik Dwi Mulyawan, Kades Tunggorono, Kecamatan Jombang menjelaskan, pemdes setempat sudah menggelar bimtek atau sosialisasi penerapan aplikasi baru itu.

”Jadi Februari kami mengundang kantor pajak, akhirnya Kecamatan Perak juga istilahnya nebeng,” kata Didik kepada Jawa Pos Radar Jombang, Kamis (6/3).

Kegiatan bimtek diinisiasi desa se-Kecamatan Jombang karena aplikasi itu baru diterapkan tahun ini. Meski demikian, masih ada kendala yang dialami.

Di antaranya ketika login atau masuk ke dalam sistem. ”Server kelihatannya masih graya-graya, kemarin kami sulit login, kendalanya itu,” imbuh dia.

Dalam sekali masuk ke sistem itu membutuhkan waktu sekira lima menit meski jaringan internet normal tak mengalami trouble.

Baca Juga: Pemdes Carangrejo Kecamatan Kesamben Keluhkan Aplikasi Coretax, Begini Respons DPMD Jombang

”Pokoknya awal masuk saja, begitu login sukses itu tidak ngadat,” ujar Didik.

Diakui, hasil sosialisasi disampaikan aplikasi itu masih dalam tahap pengembangan. Banyak fitur tambahan.

”Selalu berubah, karena ada penambahan fitur baru,” tutur dia.

Di antaranya baru-baru ini, beberapa tambahan fitur sempat menyulitkan pemdes.

”Ketika masih manual bisa memasukkan keterangan per sumber belanja, sekarang sudah tidak ada. Langsung berbunyi PPH dan PPN,” kata Didik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto melalui Kabid Pemberdayaan Pemerintahan Desa Nursila Cahyaningrum mengakui, sebagian desa masih kesulitan menggunakan aplikasi Coretax.

”Sejauh ini memang ada beberapa, sudah kami beri jawaban atau jalan keluar sesuai apa yang disampaikan kantor pajak (KPP Pratama),” kata Nursila dikonfirmasi.

Meski tak disebutkan, paling banyak ketika login.

”Misalnya lemot, itu bisa dikarekanakan jaringan internet atau penggunanya banyak.

Apalagi ini aplikasi baru, penggunannya se-Indonesia, bukan hanya instansi dari desa,” kata Nursila.

Baca Juga: Minim Sosialisasi, Pemerintah Desa di Jombang Ini Keluhkan Aplikasi Coretax

Diakui, dalam sosialisasi teknis penerapan itu, pihaknya menyerahkan ke masing-masing pemdes. ”Jadi kami serahkan ke kecamatan untuk mengundang kantor pajak (KPP Pratama) supaya ada bimtek ke desa,” ujar Nursila.

Seperti diberitakan sebelumnya, penerapan aplikasi Coretax atau sistem adminitrasi perpajakan terintegrasi yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jombang menuai keluhan dari sejumlah pemerintahan desa (pemdes).

Salah satunya disampaikan Supriaji, Kades Carangrejo, Kecamatan Kesamben. Bukannya merasa dimudahkan, sebaliknya sebagian pemerintah desa malah bingung. Salah satunya disebabkan minimnya sosialisasi dan fitur yang terus berubah lantaran aplikasi yang masih tahap pengembangan.

Akibatnya pemdes khawatir melakukan transaksi. (fid/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *