Pemerintahan

Terkikis Hujan, Tembok Penahan Jalan Sepanjang 20 Meter di Desa Pulosari Jombang Longsor

×

Terkikis Hujan, Tembok Penahan Jalan Sepanjang 20 Meter di Desa Pulosari Jombang Longsor

Sebarkan artikel ini
Tembok Penahan Jalan (TPT) sepanjang 20 meter di Desa Pulosari Kecamatan Bareng longsor

Desakita.co – Tembok Penahan Jalan (TPT) sepanjang 20 meter di Desa Pulosari Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang longsor.

Akibatnya, kondisi jalan penghubung ruas Penggaron – Wonosalam terganggu.

Kini, petugas telah memberi pembatas darurat agar pengendara lebih berhati-hati.

Plt Kalaksa BPBD Jombang Wiku birawa Felipe Diaz Quintas membenarkan kejadian TPT longsor di Desa Pulosari Kecamatan Bareng.

“Informasi yang kami terima, kejadian hari Jumat 28 Februari pukul 19.30,’’ terangnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Ia menjeaskan, TPT tersebut longsor akibat tanah labil yang disebabkan hujan deras.

Baca Juga: Kronologi Tebing Longsor Timbung Rumah Warga Desa Carangwulung Jombang

Sehingga, tembok penahan tanah tidak mampu menahan tekanan dari tanah yang telah menyerap banyak air.

”Pondasi pada tembok penahan tanah kurang dalam, sehingga daya dukungnya terhadap beban tanah di atasnya menjadi lemah,’’ tambahnya.

Menurutnya, kejadian longsor di lokasi ini bukan yang pertama kali terjadi, Pada tahun 2021 kejadian serupa juga pernah terjadi.

”Untuk titik ini panjang longsoran mencapai 20 meter dengan kedalaman 4 mete dan masih terdapat potensi longsor susulan jika terjadi hujan,’’ jelas dia.

Baca Juga: Pilih Tinggal di Kebun, Ini Alasan Korban Selamat Bencana Tanah Longsor Desa Sambirejo Wonosalam Jombang Ogah Pindah ke Huntara

Saat ini, disekitar lokasi telah pasang pembatas darurat di area longsoran menggunakan drum dan police line. Itu digunakan untuk mencegah warga melewati area longsoran.

”Agar pengendara lebih hati-hati,’’ terangnya.

Wiku mengaku, telah menyampaikan hasil kajian yang dilakukan BPBD Jombang kepada Dinas PUPR Jombang.

Menurutnya, jika tidak segera dilakukan tindak lanjut, kondisi ini dapat membahayakan masyarakat sekitar, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

”Oleh karena itu, diperlukan upaya penanganan seperti penguatan tanggul, pembangunan tembok penahan tanah, serta sosialisasi kepada warga mengenai langkah-langkah antisipasi menghadapi potensi longsor,’’ papar dia. (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *