Desakita.co – Jumlah siswa SMK negeri (SMKN) di Jombang yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) relatif sedikit.
Penyebabnya, jumlah siswa yang minat kuliah sedikit. Pemetaan dan persiapan untuk SNBP juga kurang matang.
’’Wajar jika tidak banyak siswa SMK yang lanjut kuliah, karena SMK memang mencetak siswa yang siap bekerja,’’ kata kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang, Sri Hartati, kemarin.
Sehingga mayoritas tak banyak yang memilih kuliah. ’’Dari tahun ketahun memang begitu, minat siswa SMK untuk kuliah antara 10-20 persen saja,’’ tambahnya.
Ada 22 SMK negeri dan swasta yang sudah melaporkan hasil SNBP.
Sebanyak 73 siswa SMK negeri diterima PTN melalui jalur SNBP. Sedangkan siswa SMK swasta yang lolos SNBP ada 56 siswa.
’’Yang terbanyak SMKN 3 Jombang, 29 siswa. SMK swasta terbanyak SMK Telekomunikasi Darul Ulum, 13 siswa,’’ jelasnya.
Tahun lalu, ada lima siswa SMKN Wonosalam yang lolos SNBP. Namun tahun ini hanya satu yang lolos.
’’Ada banyak faktor yang membuat jumlah siswa SMKN Wonosalam yang diterima SNBP tahun ini menurun,’’ kata Itha Pujiarti, kepala SMKN Wonosalam.
Yaitu kekurangan guru BK. SMKN Wonosalam hanya memiliki satu guru BK honorer.
Sehingga berdampak pada pemetaan dan persiapan siswa yang kurang untuk ikut SNBP.
Minat siswa untuk lanjut kuliah juga sedikit. Hanya 20 siswa dari 230 siswa yang berencana lanjut kuliah.
Faktor lainnya, banyak siswa yang berpotensi untuk kuliah namun terbentur dengan masalah ekonomi. Sehingga mereka harus bekerja untuk keluarga.
’’Satu-satunya yang lolos SNBP tahun ini, kemungkinan tidak akan diambil karena harus membantu orang tuanya bekerja.
Meski dengan beasiswa, masih belum menutupi kekurangan,’’ jelasnya.
Belajar dari evaluasi itu, Itha telah menjadwalkan bimbingan khusus bagi siswa yang sudah mendaftar masuk PTN melalui jalur tes (SNBT).
’’20 siswa yang mendaftar SNBT kami beri bimbingan khusus, seperti latihan soal,’’ bebernya. (wen/jif/ang)