Potensi

Jelang Idul Adha, Perajin Anyaman Besek Bambu di Desa Kertorejo Jombang Banjir Pesanan, Omzetnya Tembus Segini

×

Jelang Idul Adha, Perajin Anyaman Besek Bambu di Desa Kertorejo Jombang Banjir Pesanan, Omzetnya Tembus Segini

Sebarkan artikel ini
DIKEBUT: Produsen besek bambu asal Desa Kertorejo, Kecamatan Ngoro saat mengebut, pesanan Kamis (6/6) siang.

Desakita.co – Momentum Hari Raya Idul Adha membawa berkah bagi perajin besek anyaman bambu di Dusun Patuk, Desa Kertorejo, Kecamatan Ngoro.

Salah satunya, dialami Susanti, 38 yang mendapat ribuan pesanan besek anyaman bambu.

Di rumahnya, Susanti tampak dibantu beberapa pekerja, Kamis (6/6) siang.

Ia tampak cekatan menganyam lembaran tipis bambu menjadi bentuk persegi khas besek anyaman bambu.

Baca Juga: Punya Potensi Kacang Kulit Sejak 1970, Pemdes Selorejo Mojowarno Jombang Komitmen Fasilitasi UMKM Agar Berkembang

”Ini membuat besek, untuk wadah daging saat Idul Adha. Memang lagi ngebut, karena memang pesanan lagi banyak-banyaknya,” ungkap Susanti, 38, pemilik usaha.

Baca Juga:  Menelusuri Situs Goa Made di Desa Made, Kudu Jombang (2): Bisa Dimasuki Manusia, Diduga Tempat Persembunyian Saat Perang

Dijelaskan, untuk mengebut pesanan yang datang bersamaan. Ia dibantu beberapa anggota keluarga.

Di antaranya, ibu, saudara dan beberapa tetangga Susanti.

Rumahnya itu, belakangan memang tengah kebanjiran order besek.

Ribuan pesanan besek khusus untuk momen Idul Adha datang padanya dalam sebulan terakhir.

Dijelaskan, besek buatan Susanti memang sering dipesan pelanggan untuk wadah daging, tape hingga wadah bumbu lainnya.

”Pesanan yang sudah masuk sekitar 7.000 buah, yang 6.000 sudah diambil, ini 1.000 sisanya masih harus dikebut,” lontarnya.

Baca Juga: 5 Desa di Jombang dengan Potensi UMKM Berkembang, Nomor 4 Eksis Sejak 1970

Baca Juga:  Petani Tembakau di Desa Jatibanjar Ploso Jombang Bersiap Turun Sawah, Tahap Awal Lakukan Semai Bibit

Untuk mencukupi pesanan itu, Susanti sengaja mengajak keluarga dan sejumlah tetangganya untuk membantu.

Bahkan, sampai 15 orang harus bekerja bersama termasuk dirinya untuk menyelesaikan pesanan itu.

”Paling tidak setiap tiga hari itu harus dapat 50 besek per orangnya, jadi memang harus ngebut sekali,” lontarnya.

Pesanan-pesanan itu, datang dari berbagai daerah. Baik sekitar Jombang hingga beberapa pelanggan dari luar kota.

”Ada yang dari Pondok tebuireng, sama Krian,” imbuhnya.

Bahkan, karena membeludaknya pesanan itu, ia terpaksa menutup pesanan beseknya sejak beberapa hari yang lalu.

”Hampir seluruh warga di sini memang turun-temurun produksi besek, sehingga memang sudah sentranya dari dulu,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Perekonomian Warga, Pemdes Bawangan Jombang Bekali Warga Keterampilan Menjahit

Terlebih, harga besek di dusun ini juga terjangkau. Susanti, mematok harga besek untuk daging kurban ini dengan harga Rp 2.500 dan Rp 3.500 per buah.

“Yang lebih murah ukuran 15 sentimeter, kalau yang ukuran 18 sentimeter itu yang lebih mahal,” imbuhnya.

Membeludaknya pesanan itu, membuatnya juga panen cuan.

Dalam momen Idul Adha ini saja, Susanti menyebut bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp 5 juta.

“Ya alhamdulillah, karena pas Idul Adha itu kan momen khusus dan harganya juga khusus,” pungkasnya. (riz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *