Pemerintahan

Petani di Utara Brantas Jombang Was-Was Tak Tercukupi Irigasi Dampak Dam Jatimlerek Jebol, Begini Tanggapan Dewan

×

Petani di Utara Brantas Jombang Was-Was Tak Tercukupi Irigasi Dampak Dam Jatimlerek Jebol, Begini Tanggapan Dewan

Sebarkan artikel ini

Desakita.co – Keluhan petani wilayah utara Brantas yang was-was tak tersuplai air lantaran Dam Karet Jatimlerek jebol mendapat respons DPRD Jombang.

Komisi B DPRD Jombang meminta pemerintah bisa hadir memastikan semua sawah bisa teraliri dengan merata.

”Kami mengapresiasi pemerintah bisa mencarikan solusi dengan menggunakan pompa air untuk pengairan sawah, sehingga para petani agar bisa menanam kembali,” ujar Ketua Komisi B DPRD Jombang Sunardi kepada Jawa Pos Radar Jombang, Sabtu (18/5).

Terlebih lagi, saat ini sudah memasuki musim tanam. Sehingga, kebutuhan air ini sangat penting untuk petani.

”Tapi hal ini harus dipastikan semua sawah yang terdampak harus teraliri semua,” katanya.

Baca Juga: Suplai Air Digilir, Petani di Desa Karangmojo Plandaan Jombang Waswas Kebutuhan Air, Imbas Dam Karet Jatimlerek Jebol

Menurutnya, pengawasan itu harus dilakukan. Pembagian air harus dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang ada.

”Jangan sampai nantinya ada petani yang mengeluhkan tetap tidak bisa mendapatkan atau mendapatkan jatah.

Padahal waktunya mendapat pengairan,” ungkapnya.

Dirinya juga berharap, petani bisa memaklumi kejadian ini. Dikarenakan kejadian ini juga merupakan musibah.

”Petani juga harus bersabar. Apabila ada keluhan bisa langsung melaporkan ke dinas terkait melalui pemerintah desa setempat,” katanya.

Dengan begitu, pemerintah bisa mencarikan solusi kembali yang terbaik.

”Kami juga meminta keluhan petani harus direspons dengan baik,” pungkas Sunardi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sebagian petani di wilayah utara Sungai Brantas yang terdampak rusaknya Dam Karet Jatimlerek mulai bisa memulai tanam.

Baca Juga: Imbas Dam Karet di Desa Jatimlerek Jombang Jebol, Disperta Temukan 1.341 Hektare Lahan Terdampak, Perbaikan Butuh Waktu 3 Bulan

Namun demikian, mengingat luasan lahan pertanian yang terdampak ditaksir mencapai sekitar 1.700 hektare, maka petani tetap waswas pasokan air akan tercukupi.

Mengingat hanya mengandalkan dua unit pompa air sehingga harus menunggu giliran dengan petani di wilayah lain yang sama-sama terdampak.

Salah satunya terpantau di Dusun Jatitambakrejo, Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan.

Sebagian sawah sudah teraliri air dari aliran irigasi Jatimlerek.

”Mulai hari ini (kemarin) sudah mengalir lagi, tapi sekarang gantian. Pengairannya digilir,” kata Sunyoto salah seorang petani. (yan/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *