Desakita.co – Di balik keeksotisan Sumber Dhuwur, daya tarik wisata di Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, juga dari kearifan lokal masyarakat. Sejumlah tradisi warisan leluhur masih dijaga kelestarian hingga saat ini.
Selain sebagai destinasi wisata, Sumber Dhuwur juga disakralkan oleh masyarakat desa setempat. Salah satu tradisi yang rutin dilakukan di lokasi ini adalah tradisi bedah sumber. ”Bedah sumber menjadi tradisi rutin tahunan oleh masyarakat Desa Wonosari,” ungkap Derun, warga setempat.
Mernurut Derun, tradisi bedah sumber ini telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat. Pelaksanaannya dilakukan setelah masa panen sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan air yang berasal dari Sumber Dhuwur. ”Tradisi ini dilakukan dengan menangkap ikan beramai-ramai di Sumber Dhuwur,” imbuh dia.
Tradisi bedah sumber ini menjadi salah satu agenda mampu menjadi magnet bagi masyarakat di luar Desa Wonosari. Sehingga, dalam pelaksanaannya juga membawa dampak terhadap perekonomian warga sekitar.
Selain itu, di Pendapa Sumber Dhuwur juga dijadikan sebagai tempat untuk kenduri keleman. Tradisi ini dilakukan oleh petani jelang masa tanam padi. Masyarakat memanjatkan doa bersama untuk bermunajat, agar tanaman padi bisa tumbuh subur dan terhindar dari hama. Kegiatan ini diakhiri dengan purakan tumpeng secara bersama-sama. (ram/ris)