Lifestyle

Guru MIN 1 Jombang Fitriah Makkawi SPdI: Ramadan Bulan Tarbiyah

×

Guru MIN 1 Jombang Fitriah Makkawi SPdI: Ramadan Bulan Tarbiyah

Sebarkan artikel ini

Desakita.co –      Ramadan dikenal dengan bulan magfirah, pengampunan. Tertuang dalam kitabullah Alquran Surat Alqadr, Ramadan lebih baik dari seribu bulan.

Ramadan dapat dikatakan bulan tarbiyah, karena arti  tarbiyah itu sendiri  adalah pendidikan.

Pada Ramadan ini tanpa disadari, sengaja maupun tidak sengaja, pendidikan telah berlangsung pada setiap individu. Baik pendidikan agama, ekonomi, psikologi, bahkan sosial.

Bulan tarbiyah ini tidak hanya mengajarkan setiap individu tentang ilmu pengetahuan  agama.

Tetapi setiap individu mampu untuk mengaplikasikan dalam kehidupanya sehari- hari. Salah satu contoh yang bisa kita lihat, setiap individu berlomba- lomba untuk berderma pada yang membutuhkan.

Baca Juga:  Tiga Kali Berlebaran di Mesir, Ini Cerita Arini Shohihalhaq Warga Peterongan Jombang Kuliah di Universitas Al Azhar Mesir

Seperti berbagi takjil. Juga disiplin dalam beribadah, gemar membaca dan mentadabburi Alquran. Serta tak kalah pentingnya perekonomianpun ikut  terangkat.

Semua orang mampu dan semangat dalam beraktivitas, beribadah, bahkan berkarya. Menjadikan momen Ramadan sebagai kesempatan  untuk menambah penghasilan.

Luar biasa, efek dari  bulan Ramadan. Perpaduan  antara penghayatan kehidupan spiritual dan sosial yang bersifat tahunan. Ibadah yang mengandung makna instrospeksi kemanusiaan secara menyeluruh.

Saat ini, Ramadan 1445 H akan segera berakhir. Hampir satu bulan telah kita lalui bersama.

Baca Juga:  Warganya Pandai Bikin Kandang Hewan Berkualitas, Desa Gempollegundi, Gudo Jombang Kini Punya Julukan Kampung Kombong

Segala tempaan dan  pendidikan dalam bulan Ramadan merupakan proses yang cukup panjang.

Ditengah  kesibukan dan kebahagiaan, tetap dibutuhkan sikap sabar dan istiqomah dalam menjalaninya untuk menggapai kesempurnaan jiwa.

Seluruh kaum muslimin yang beriman telah dididik sedemikian rupa untuk memegang prinsip kejujuran, tanggung jawab serta kepekaan sosial terhadap sesama muslim lainnya.

Menjelang akhir Ramadan ini , masihkah kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadan tersebut akan tetap dipertahankan?

Atau hanya tinggal kenangan sebagai satu rutinitas yang tidak memiliki makna. Na’uzubillahi min zalik.

Semoga kita dapat memanfaatkan anugerah dan nikmat yang diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Yuk Dicoba! Jalan Tanpa Alas Kaki Ternyata Bagus untuk Kesehatan Tubuh

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya untuk menjalankan perintah dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Tentunya dengan berpedoman pada Alquran dan sunah Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam.

Sehingga kedepannya, hasil dari pendidikan Ramadan tahun ini  dapat menjadikan keimanan dan ketakwaan dalam diri kita menjadi  lebih baik dan sempurna. Wallahu a’lam bissowab.

Oleh: Fitriah Makkawi SPdI ( Guru MIN 1 Jombang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *