Desakita.co – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Djombang Baru menunjukkan kinerja impresif. Target awal 14.200 ton gula pada musim giling tahun ini sudah terlampaui. Hingga 19 September, angka produksi menembus 14.800 ton. Proses giling yang masih berlanjut diharapkan produksi gula bisa tembus 16.000 ton.
Di tengah deru mesin dan aroma khas tebu yang tergiling, Pabrik Gula (PG) Djombang Baru terus bekerja tanpa henti. Musim giling tahun ini terasa berbeda. Lebih panjang, lebih padat, dan lebih menjanjikan.
”Sudah 122 hari kami menggiling. Biasanya pertengahan September sudah selesai. Namun, karena target produksi sebanyak-banyaknya, kita masih lanjutkan proses giling sambil melihat sisa tegakan tebu dan ketahanan pabrik,” kata Manajer Keuangan dan Umum PT SGN PG Djombang Baru, Rifyanu Fitra Budiman kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Meski fokus pencapaian produksi, perusahaan juga memiliki komitmen tinggi dalam meminimalisir dampak lingkungan akibat aktivitas pabrik. Sejumlah langkah konkret dilakukan dari sisi internal maupun eksternal. ”Dari sisi internal, kami telah memasang alat dust collector untuk mengurangi emisi debu yang keluar. Selain itu, pemasangan waring juga dilakukan sebagai langkah penahan tambahan. Untuk cerobong asap, sekarang 90 persen asap yang keluar sudah berwarna putih, artinya lebih bersih,” imbuh dia.
Penyiraman secara rutin juga dilakukan. Baik di dalam area pabrik maupun lingkungan sekitar, terutama di kawasan emplasemen. ”Kami juga tidak menebang pohon-pohon besar yang ada di sekitar pabrik, karena kami menyadari keberadaan pohon turut membantu menyerap dan menyaring polusi,” ujar Rifyanu.
PG Djombang Baru juga aktif menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), terutama untuk masyarakat di ring satu pabrik. Bantuan sembako rutin diberikan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis melalui kerja sama dengan klinik setempat. ”Sebelum musim giling dimulai, kami sudah menyalurkan sekitar 250 paket sembako berupa gula dan beras. Ke depan, jumlah ini akan kami tambah,” tutur dia.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara pabrik dan masyarakat sekitar. ”Kami ingin pabrik ini tetap bisa berjalan, namun masyarakat juga merasa tenang dan merasakan manfaat. Minimal bisa ikut menggerakkan ekonomi lokal, terutama melalui penyerapan tenaga kerja dari wilayah Jombang,” ujar Rifyanu.
Pihaknya berharap, PG Djombang Baru di Desa Pulolor, Kecamatan Jo0mbang bisa terus berkontribusi program swasembada gula nasional yang dicanangkan pemerintah. ”Harapan kami, pabrik ini tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat dan negara,” kata Rifyanu. (naz)
