Pemerintahan

Tren Kasus DBD di Jombang Diklaim Menurun, Tersisa 23 Anak Jalani Perawatan di RSUD Jombang

×

Tren Kasus DBD di Jombang Diklaim Menurun, Tersisa 23 Anak Jalani Perawatan di RSUD Jombang

Sebarkan artikel ini
MENURUN: Tren DBD di RSUD Jombang diklaim sudah menurun dibandingkan Februari lalu.

Desakita.co – Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Jombang diklaim menurun, Jumat (8/3).

Meski demikian, saat ini masih ada 23 anak yang menjalani perawatan di RSUD Jombang.

”Trennya menurun. Puncaknya terjadi pada Februari dan saat ini jumlah pasien sudah amat landai,’’ ujar Direktur RSUD Jombang dr Ma’murotus Sa’diyah, kepada Jawa Pos Radar Jombang, usai menghadiri Forum Konsultasi Publik, kemarin (8/3) pagi.

Saat ini, ada 29 pasien yang dirawat akibat penyakit DBD. Dengan rincian, 23 anak-anak dan enam orang dewasa.

”Kondisinya sekarang sudah membaik. Tidak ada yang perlu pakai ventilator,’’ jelasnya.

Sejak awal Maret hingga sekarang ini total ada 40 pasien yang dirawat. Mayoritas tetap anak- anak.

“Sepanjang Maret ada 10 dewasa dan 30 anak-anak. Sekarang jumlah yang sembuh terus bertambah,’’ jelas dia lagi.

Ia menganalisa, menurunnya tren kasus DBD tak lain karena penanganan yang dilakukan pihak-pihak terkait.

Mulai masyarakat yang mulai sadar dengan melakukan PSN secara rutin, hingga pemerintah dan unsur terkait yang turut serta berjibaku menanggulangi penyakit DBD.

”Saya kira meningkatnya DBD karena faktor cuaca. Masyarakat sudah sadar untuk melakukan PSN, 3 M plus dan lain sebagainya,’’ pungkasnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang Syaiful Anwar, sebelumnya pernah mengatakan, tren penyebaran DBD di Jombang memang menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Namun, ada dua wilayah yang jadi perhatian khusus lantaran temuan kasus aktif masih cukup tinggi. Yakni Kecamatan Jombang dan Kecamatan Sumobito.

”Masih ada dua kecamatan yang berstatus kasus aktif paling banyak, yakni Kecamatan Jombang dan Kecamatan Sumobito,” pungkasnya. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *