Desakita.co – Proyek pembangunan dua jembatan imbas bencana di Kecamatan Bareng tuntas tepat waktu. Masing-masing di Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng, dan Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng.
Sudah dilakukan uji laik, Senin (23/12). Kedua jembatan kini sudah bisa dilalui pengendara.
Difungsikannya jembatan itu, mendapat apresiasi dari masyarakat.
”Terima kasih dengan adanya proyek ini, jembatannya sekarang lebih bagus dan lebih lebar,” kata Ali, salah satu pengendara yang melintas dilokasi.
Sementara itu, Manajer Proyek PT Timbul Persada Akhmad Irjik menjelaskan, proyek itu merupakan paket milik pemerintah pusat.
Pihaknya yang mengerjakan kedua proyek itu. Kontrak pekerjaan hingga 31 Desember.
”Jadi pekerjaan jembatan di Banjaragung dan Banjarsari sekarang sudah tuntas 100 persen, artinya sebelum kontrak habis sudah rampung,” kata Irjik kepada Jawa Pos Radar Jombang, Senin (23/12).
Dijelaskan, karena sudah tuntas kedua jembatan dilakukan uji kelaikan. ”Hari ini (kemarin) sudah dilaksanakan uji jembatan dari ITS dan laik, sehingga bisa dilintasi,” imbuh dia. Hasilnya, jembatan itu bisa dilalui pengendara.
”Sekarang kedua jembatan sudah dibuka dan bisa dilewati warga,” terang Irjik.
Jembatan itu kini memiliki panjang yang berbeda. Untuk jembatan di Desa Banjaragung membentang hingga 25,7 meter dengan lebar 8 meter.
Sedangkan jembatan di Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng panjangnya membentang 27,8 meter dengan lebar 8 meter. ”Lebar aspal jembatan 6 meter, karena kanan dan kiri kedua jembatan ada trotoarnya,” lanjut Irjik.
Diakui, jembatan itu kini juga semakin lebar. Mengikuti aturan dari pemerintah pusat.
Batas minimal lebar jembatan 8 meter. ”Dari eksisting awal hanya 3,5 meter.
Sekarang lebih lebar lagi mengikuti acuan Kementerian PU,” tutur dia.
Diharapkan, sudah dibukanya jembatan itu ke depan berdampak positif ke masyarakat. Terlebih menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025.
”Secara tidak langsung masyarakat sekarang sudah bisa melewati jembatan secara maksimal, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat,” lanjur Irjik.
Baca Juga: Gandeng Generasi Muda, Upaya Pemerintah Desa Bareng Jombang Bangun Desa Lebih Maju dan Berkembang
Kedua jembatan juga kini memiliki nama. Untuk jembatan di Desa Banjaragung dinamai Jembatan Sadar.
Sedangkan jembatan di Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng kini namanya menjadi Jembatan BBE (Bhakti Bapak Emak).
”Jadi untuk 360 hari ke depan atau sepanjang 2025 pemeliharaan masih menjadi tanggungan kami,” kata Irjik. (fid/ang)