Pemerintahan

Gandeng Kodim 0814 Jombang, Bulog Pantau Serapan Gabah Petani di Desa Menganto

×

Gandeng Kodim 0814 Jombang, Bulog Pantau Serapan Gabah Petani di Desa Menganto

Sebarkan artikel ini
Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto bersama Kodim 0814 Jombang menggelar inspeksi mendadak (sidak) dan pemantauan serapan gabah di Kecamatan Mojowarno, Kamis (6/3)

Desakita.co – Perum Bulog Kantor Cabang Mojokerto bersama Kodim 0814 Jombang menggelar inspeksi mendadak (sidak) dan pemantauan serapan gabah di sawah.

Selain memastikan penyerapan gabah dari petani ke Bulog berjalan maksimal, kegiatan itu juga sebagai bentuk sosialisasi.

Seperti yang dilakukan di sawah Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kamis (6/3) sore.

Dandim 0814 Jombang Letkol Kavaleri Devid Eko Junanto bersama sejumlah aparat terkait memantau dan menemui petani di Desa Menganto.

Dandim Devid didampingi Forkopimcam Mojowarno dan Pinca Bulog Mojokerto Muhammad Husin berbincang dan menanyakan langsung kepada petani tentang program baru dari pemerintah, yakni serapan beras petani ke Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Baca Juga: Sampaikan Pidato Politik Pertama, Bupati dan Wabup Jombang Minta Doa Restu

”Ini kami mengecek bersama Bulog, kita meninjau proses penyerapan gabah yang menjadi target pemerintah di Jombang. Kita sama-sama turun ke lapangan untuk memastikan seluruhnya berjalan maksimal,” ungkapnya.

Kegiatan itu juga disebut Dandim Devid dilakukan sebagai bentuk sosialisasi.

Terlebih banyak petani belum tahu program terbaru dari pemerintah tersebut.

”Karena pemerintah pusat juga mencanangkan target kepada Bulog untuk bisa menyerap hingga 47.300 ton beras sampai April nanti, sehingga ini kami terus juga dorong sebagai pemenuhan cadangan padi dan beras nasional,” lontarnya.

Sementara itu, Pinca Bulog Mojokerto Muhammad Husin mengatakan, sesuai aturan terbaru, Bulog memang akan menyerap gabah kering petani apa pun kondisinya.

Harga yang ditawarkan juga sangat menarik, yakni Rp 6.500 per kilogam. ”Untuk gabah kering panen, itu harus sudah bersih terkemas dalam karung di pinggir jalan itu kita akan beli Rp 6.500.

Kita hanya mengecek kondisi airnya, namun bagaimanapun bentuknya harganya adalah Rp 6.500 per kilogram,” terangnya.

Baca Juga: Kajian Unipdu Jombang: Mendidik Anak dengan Teladan

Untuk menyerap gabah ini, Husin menyebut pihaknya telah membentuk tim jemput gabah yang terdiri dari mitra Bulog yang nantinya akan berkoordinasi dengan para petani dan pemilik sawah.

”Tim ini yang biasanya akan mengecek ke lapangan dan koordinasi dengan Babinsa mana lokasi yang akan panen dan kemudian akan dibeli oleh Bulog,” tambahnya.

Pihaknya juga menyebut, upaya penyerapan maksimal kepada gabah petani akan terus diupayakan juga untuk memenuhi target yang telah ditentukan pemerintah.

“Sampai hari ini, target kita sudah hampir 10 persen, Komitmen pembelian padi harga Rp 6.500 per kilogram ini kita ditugaskan sampai bulan April, namun kita maksimalkan di tahun 2025 ini,” tambahnya.

Kebijakan dan program baru itu, juga disambut baik petani. Seperti yang diungkapkan Sujak, 68, petani asal Desa Menganto.

Baca Juga: Tok! KPU Jombang Tetapkan Warsubi – Salman Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2025-2030

Ia menyebut harga yang ditawarkan Bulog untuk gabah kering panen itu sangat menarik.

”Ini sangat menarik, karena di sini harga gabah masih di harga Rp 6.100 sampai Rp 6.200,  kalau dari Bulog bisa Rp 6.500 ya bagus,” ungkapnya. Sujak juga menyebut program ini tentu akan disambut baik para petani.

Dan harusnya terus disosialisasikan. ”Hanya memang belum masuk informasinya ke semua petani. Setelah ini mungkin semua petani juga saya kira akan berbondong-bondong jual ke Bulog ya,” pungkasnya. (riz/naz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *