Pendidikan

Ponpes Gadingmangu Adakan Santunan Anak Yatim, Bupati Jombang Sampaikan Apresiasi

×

Ponpes Gadingmangu Adakan Santunan Anak Yatim, Bupati Jombang Sampaikan Apresiasi

Sebarkan artikel ini
PEDULI: Pimpinan Ponpes Gadingmangu Perak KH Basiya Adhi Banadi (pakaian batik) menyerahkan bantuan kepada anak yatim.

Desakita.co – Bupati Jombang Warsubi melalui Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Setdakab Jombang Sudiro Setiono mengapresiasi Ponpes Gadingmangu.

Pasalnya, pemberian bantuan kepada anak yatim dan kaum duafa menjadi simbol mempererat ikatan sosial dengan masyarakat.

”Jadi pemberian bantuan ini bukan sekadar materi, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan mempererat ikatan sosial antara pondok dengan masyarakat,” kata Sudiro dalam sambutannya.

Baca Juga:  Kajian Ramadan Unipdu Jombang: Mendapat Lailatul Qadar, Menerima Takdir

Ponpes Gadingmangu menjadi salah satu pilar penting dalam mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam akhlak.

”Sebagai lembaga pendidikan nasional yang berperan membangun karakter dan kecerdasan umat, pesantren ini memiliki peran strategis dalam perjalanan pembangunan Jombang,” imbuh dia.

Baca Juga: Peduli Sesama, Ponpes Gadingmangu Jombang Gelar Buka Puasa Bersama Forkopimda

Dalam visi Bupati Jombang Warsubi, yakni mewujudkan Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua, membutuhkan sinergi antara pemerintah dengan ponpes.

Baca Juga:  Tryout ANBK di MAN 5 Jombang: Jadi Potret Mutu Pendidikan

”Tentunya ini sebagai upaya dalam membangun masyarakat yang berdaya mandiri,” tutur Sudiro.

Karena itu diharapkan, kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat semakin diperkuat. Terutama dalam upaya ponpes meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan umat.

Baca Juga: Sediakan 7 Kompetensi Keahlian, SMA Budi Utomo Gadingmangu Jombang Luncurkan Inovasi Program Dual Track

Baca Juga:  MKKS SMP Negeri Jalin Sinergitas dengan Jawa Pos Radar Jombang

”Ke depan kami berharap sinergi ini dapat diwujudkan dalam program konkret yang mendukung perkembangan pesantren sebagai pusat pendidikan ekonomi dan sosial,” ujar dia.

Dengan begitu, lanjut Sudiro, pesantren tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu agama, tetapi mencetak generasi yang siap membangun bangsa.

”Tentunya dengan wawasan yang lebih luas dan keterampilan yang mumpuni,” kata Sudiro. (fid/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *