DesaKita.co – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SDN Sumberaji 2 Kecamatan Kabuh, Jombang mengkhawatirkan.
Tahun ini terancam tak mendapat siswa lagi. Sebab, jumlah anak usia sekolah SD di sekitar sekolah hanya satu anak saja.
’’Hanya satu siswa yang sekarang di TK B, sudah kami minta untuk sekolah di sini, mudah-mudahan saja mau,’’ kata Wahyudi, kepala SDN Sumberaji 2 Kecamatan Kabuh.
Baca Juga: SD Negeri di 11 Desa di Jombang Tahun Ini Bakal Direhab, Ini Rinciannya
SDN Sumberaji 2 berada di Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Jombang.
Tempatnya cukup terpencil, hanya ada 50 KK yang tinggal di sekitar sekolah. Apalagi tidak seluruhnya ada di Ngapus. Sebab banyak yang merantau ke luar Sumberaji.
’’Kata ketua komite, di sini hanya ada 50 KK, yang menetap dan benar-benar tinggal di sini tidak semuanya, banyak yang merantau ke luar Sumberaji,’’ ungkapnya.
Akibatnya, jumlah anak usia SD minim. Dalam satu sekolah hanya ada sembilan siswa. Satu siswa kelas 1, dua siswa kelas 2, empat siswa kelas 4, dan dua siswa kelas 5. Sedangkan kelas 3 dan kelas 6 kosong. Tidak ada siswanya.
Siswa yang saat ini duduk di kelas 1 merupakan siswa yang mengulang. Sebab dulu masuk SD saat usianya masih lima tahun.
’’Karena terpaksa daripada tidak ada siswanya, jadi ada anak usia lima tahun mau sekolah, kami tampung saja. Sekarang sudah hampir usia 7 tahun, jadi mungkin tahun ini naik kelas,’’ jelasnya.
Baca Juga: Jumlah Siswa Menyusut Setiap Tahun, Puluhan SD Negeri di Jombang Dimerger
Satu siswa yang dibidik untuk masuk di tahun pelajaran baru tahun 2024/2025 merupakan warga Dusun Ngapus. Saat ini sekolah di TK, yang lokasinya menjadi satu dengan SDN Sumberaji 1.
’’Kalau ibunya sih mau, tapi anaknya ini yang belum tahu, biasanya anak kan ikut teman-temannya,’’ terangnya.
SDN Sumberaji 2 masih bertahan, karena masyarakat enggan jika SDN Sumberaji 1 dan 2 dimerger. Karena jarak SDN Sumberaji 1 dan SDN Sumberaji 2 sekitar lima kilometer.
’’Jarak yang jauh kan transportasinya juga jauh,’’ bebernya. (wen/jif/fid)