Pemerintahan

Sering Makan Korban, Jalan Penghubung Antarkecamatan di Mojoagung Jombang Ditandai Drum

×

Sering Makan Korban, Jalan Penghubung Antarkecamatan di Mojoagung Jombang Ditandai Drum

Sebarkan artikel ini
DITANDAI: Sahar, 40 warga Desa Janti memberi tanda drum bekas di Jl Raya Janti, Kecamatan Mojoagung Minggu, (17/3).

Desakita.co – Kondisi jalan kabupaten di Jl Raya Janti Mojoagung, Kabupaten Jombang dikeluhkan pengguna jalan, Minggu (17/3).

Sebab, ada sejumlah lubang besar yang kerap memicu kecelakaan lalu lintas.

Karena tak kunjung diperbaiki, warga setempat menandai dengan ban bekas hingga drum kosong.

Terpantau di depan SMPN 2 Mojoagung, tampak sebuah lubang menganga cukup lebar ditandai warga dengan drum bekas. Kedalaman lubang cukup mengkawatirkan, hampir mencapai 15 Cm.

Baca Juga:  Bermasalah Kerjakan Proyek Puskesmas Blimbing Kesamben, Dinkes Jombang Segera Blacklist Rekanan

”Rusak sejak satu minggu lalu,’’ ujar Sahar, 40, salah seorang warga setempat kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Ia mengaku, lubang jalan tersebut sudah dua kali mencelakakan pengguna jalan. Dua pengendara roda dua tersungkur akibat terjatuh di lubang.

”Posisisnya pas malam, kena lubang lalu jatuh,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Pemkab Jombang Alokasikan Rp 3 Juta untuk Biaya Notaris Pendirian Koperasi Desa Merah Putih

Ia bersama warga lain, kemudian berinisiatif membuat peringatan dengan memasang drum bekas. Kini drum bekas yang ditandai dengan balok kayu itu masih ada di lokasi.

”Harapannya jalan rusak segera diperbaiki, agar tidak membahayakan pengguna jalan,’’ tegasnya.

Tak jauh dari lokasi, tepatnya di Jl Raya Yos Sudarso, atau di depan SSC Janti Mojoagung juga ada lubang menganga. Lubang tersebut ditandai dengan tumpukan ban bekas.

Baca Juga:  Pengendara Harus Waspada! Musim Hujan Banyak Lubang Jalan Nasional di Jombang Dipenuhi Genangan

”Sering picu kecelakaan di sini (Janti, Red), kemudian dipasang ban bekas supaya warga hati-hati,’’ beber Amin, salah seorang pengguna jalan di lokasi.

Saking besarnya lubang, pengendara yang melintas khususnya roda empat harus lewat saling bergantian. ”Ya harus bergantian, soalnya ada lubang besar,’’ pungkasnya. (ang/bin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *