Pendidikan

Kajian Ramadan Unipdu Jombang: Tarawih Cepat Jauh dari Allah

×

Kajian Ramadan Unipdu Jombang: Tarawih Cepat Jauh dari Allah

Sebarkan artikel ini
MENDALAM: Wakil Ketua Yayasan Unipdu, KH M Dzul Hilmi, saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan di Islamic Center Unipdu, Sabtu (23/3).

Desakita.co – JOMBANG – Salat adalah dialog dengan Allah SWT. Makanya harus khusyuk, khudur dan tumakninah.

’’Tarawih cepat itu tanda jauh dari Allah SWT. Karena tidak ingin berlama-lama dialog dengan Allah SWT,’’ kata Wakil Ketua Yayasan Unipdu, KH M Dzul Hilmi (Gus Edo), saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan yang digelar PSQ di Islamic Center Unipdu, Sabtu (23/3).

Ketemu presiden saja kita ingin berlama-lama. Ketemu kekasih juga pasti senang berlama-lama.

Baca Juga:  Dukung Program Desa Mantra, Pemkab Jombang Geber Musrenbang Kecamatan

Apalagi salat ketemu Allah SWT yang menguasai langit bumi dan menciptakan kita. Dan Allah SWT adalah Dzat yang paling harus kita cintai melebihi lainnya.

Gus Edo menjelaskan, umat-umat terdahulu juga puasa. Sebagaimana disebutkan dalam QS Albaqarah 183. Hanya saja teknisnya tidak sama.

Nabi Musa alaihissalam puasa 10 Muharam. Nabi Daud alaihissalam satu hari puasa satu hari tidak. ’’Puasa Nabi Daud ini paling afdol,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Gaya Arsitektur Masjid Syekh Muhammad Abdulloh Salim di Desa Jabon Jombang Kental Nuansa Jawa, Jadi Jujukan Musafir

Nabi Sulaiman dua hari puasa dua hari tidak. Siti Maryam tiga hari puasa tiga hari tidak.

’’Siyam dan soum itu beda mesti artinya sama-sama puasa,’’ terangnya. Siyam adalah puasa dengan tidak makan dan tidak minum serta tidak berhubungan suami istri.

Sedangkan soum, puasanya ditambah dengan menjaga mulut tidak bicara bohong, menggunjing aib orang, sumpah palsu, dan tidak menyebarkan fitnah adu domba.

’’Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Dua lubang yang paling banyak memasukkan ke neraka yakni mulut dan kemaluan.

Baca Juga:  Catatan Sejarah Bencana Alam Sejak Era Kolonial di Jombang: Desa Sembung Dilanda Banjir Hebat, Hingga Ada Gempa dan Badai

Makanya selama puasa harus dijaga,’’ urainya. Jika mampu menjaganya selama puasa, niscaya akan mampu menjaganya pada 11 bulan lainnya.

Rasulullah juga bersabda; Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh neraka.

Yakni mata yang menangis karena takut dan tobat kepada Allah SWT. Serta mata yang berjaga di jalan Allah SWT. (jif/naz/ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *