Desakita.co – Haris Aminuddin mengemban jabatan sebagai Camat Wonosalam, Kabupaten Jombang sejak 2021 lalu.
Tanggung jawab dan amanah yang diemban anak tunggal dari pasangan Nur Chotimah dengan Muspa’at ini sangat besar.
Salah satunya, mengembangkan potensi wisata setelah Kecamatan Wonosalam ditetapkan sebagai ikon kawasan pariwisata di Jombang.
”Pemerintah kecamatan turut berperan serta aktif, dengan harapan ke depan pariwisata di Wonosalam saling terintegrasi menjadi satu sistem profesional dan berkesinambungan, sehingga mampu saling menguatkan,” tuturnya.
Hampir di setiap desa memiliki produk UMKM unggulan dan potensi wisata.
Baca Juga: Profil Lengkap Heru Cahyono Camat Sumobito Jombang: Gemar Blusukan ke Desa-Desa
Jajaran Pemdes yang meliputi 9 desa, yakni Desa Galengdowo, Wonosalam, Wonokerto, Wonomerto, Sumberjo, Sambirejo, Panglungan, Jarak, dan Desa Carangwulung, saling bersinergi dalam mengoptimalkan potensi yang ada.
Kegiatan tahunan di Kecamatan Wonosalam selalu menjadi daya tarik tersendiri sehingga selalu ramai pengunjung.
Baik warga Jombang sendiri, termasuk masyarakat dari berbagai daerah sekitar.
Seperti KenDuren (Kenduri Durian) Wonosalam, Bancaan Salak Desa Galengdowo, Andum Apokat Desa Sambirejo, dan Tumpeng Manggis Desa Jarak.
Kegiatan tersebut menampilkan buah dan hasil bumi yang disusun membentuk tumpeng raksasa sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah. Semuanya dibagikan gratis kepada pengunjung.
”Event tahunan yang menarik animo masyarakat diharapkan mampu menjadi pengungkit sektor pariwisata dan memiliki efek domino di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan bidang lain yang berpengaruh pada meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” terang Haris.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di MI Al Ma’ruf Bean Pandanwangi Diwek ini menambahkan, beragam tempat wisata alam maupun wisata buatan banyak tersebar di Kecamatan Wonosalam.
Hal ini yang membuat pengunjung tidak akan kehabisan pilihan saat berlibur maupun sekadar berkunjung ke Wonosalam.
Mulai Wisata Sumber Biru di Desa Wonomerto, Wisata Bukit Matahari dan Air Terjun Selolapis di Desa Panglungan, Air Terjun Tretes Pengajaran di Desa Galengdowo, Grojogan Selo Gonggo di Desa Carangwulung.
Baca Juga: Profil Lengkap Shollahuddin Camat Megaluh Jombang: Dongkrak Sektor Pertanian
Berpadu dengan beragam wisata buatan kerjasama dengan pihak luar, seperti Kansa dan Duran Duren di Desa Wonosalam, Kampoeng Djawi dan Dalem Simbah di Desa Carangwulung.
Ada pula Hutan Pinus dan Big Stone Park (Selo Ageng) kerjasama dengan Perhutani. Dan masih banyak lagi wisata lain di desa yang sama.
Ia menyampaikan, kunjungan skala tinggi wisatawan tersebut ditunjang dengan semakin banyak lokasi homestay untuk menginap. S
eperti Selasar Wonosalam di Desa Wonomerto, Agropolis dan Asriloka di Desa Wonosalam hingga camping ground Bukit Pecaringan di Desa Jarak.
“Kultur budaya unik Kampung Adat Segunung dan masyarakat yang ramah serta dipadu dengan suasana sejuk khas pegunungan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” pungkasnya.
Bina Produk UMKM dan Komoditas Unggulan
SELAIN tempat wisata, di Kecamatan Wonosalam juga memiliki beragam komoditas hasil bumi unggulan, mulai durian, cengkeh, petai dan kopi.
Bahkan komoditi kopi jenis ekselsa dari Wonosalam semakin melambung dan dikenal masyarakat luas setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Jombang Mundjidah Wahab melepas ekspor perdana kopi ekselsa Wonosalam ke Malaysia, 10 Mei 2022 lalu.
Menurut Camat Wonosalam Haris Aminuddin, durian berbagai jenis tumbuh subur di Wonosalam.
Namun yang kerap diburu mayarakat adalah jenis bido dan durian lokal yang memiliki cita rasa pahit legit nikmat.
Sektor peternakan juga menjadi andalan, karena pasokan pangan yang sehat dan tumbuh subur otomatis berpengaruh untuk hewan ternak.
Utamanya pada produk ternak yang dihasilkan, seperti produk susu dan madu berkhasiat.
Produk dari hasil bumi ini ini kemudian diolah warga untuk dijadikan buah tangan dan oleh-oleh yang kerap diburu masyarakat setelah berkunjung Wonosalam.
“Kami mendorong masing-masing desa mengeksplore potensi masing-masing, agar memiliki produk UMKM dan komoditas unggulan yang semakin optimal,” tegas alumnus STPDN 1997 ini. (dwi/bin/riz/ang)