Asal-Usul

Asal-usul Berdirinya Desa Japanan, Mojowarno Jombang: Dulunya Bernama Jopoan, Dikenal karena Banyak Dukun Suwuk

×

Asal-usul Berdirinya Desa Japanan, Mojowarno Jombang: Dulunya Bernama Jopoan, Dikenal karena Banyak Dukun Suwuk

Sebarkan artikel ini
Kantor Desa Japanan Mojowarno Jombang.

Desakita.co – Desa Japanan, adalah salah satu desa di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Jawa Timur.

Sebelum bernama Desa Japanan, desa ini dikenal Desa Jopoan.

Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono menjelaskan, berdasarkan cerita tokoh masyarakat Jopo merupakan Bahasa Jawa Kuno yang berarti mantra.

Dinamakan jopoan, karena di desa ini banyak dikenal dukun suwuk sakti mandraguna yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Baca Juga:  Desa Mojowiryo, Kecamatan Kemlagi 101 Tahun Usia Desa, Warga Sumbang 400 Tumpeng

“Memang dulu cerita dari tokoh masyarakat seperti itu. Dulu berbama Jopoan, karena disini banyak tukang suwuknya,” ujar dia.

Nama Desa Jopoan cukup tersohor di telinga masyarakat.

Banyak masyarakat sekitar hingga luar yang berdatangan ke Desa Japanan atau Jopoan untuk berobat.

Mulai berobat ringan seperti anak kecil nangis terus menerus, sakit tenggorokan, sakit mata hingga sakit lainnya.

Baca Juga:  Asal-usul Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Jombang: Dulunya Bernama Sumbersapon, Sudah Ada Sejak Era Penjajahan Jepang Tahun 1942

“Itu oleh tukang suwuknya cuma di tangani sedikit saja sudah sembuh,” jelas.

Sementara itu, versi lain Desa Japanan dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.

Sebab, di wilayah setempat ada sebuah situs Yoni Gambar sebagai simbol tempat ibadah umat Hindu zaman dulu.

Yoni digunakan sebagai tempat mengambil air sebelum beribadah.

Baca Juga:  Asal-usul Desa Losari Ploso Jombang: Ada Pohon Wungu Tua di Tengah Sawah, Sering Dijadikan Lokasi Sedekah Dusun

“Tapi ini yang belum ada kejelasannya sampai sekarang,” jelas dia.

Sampai sekarang, kata dia, Pemdes Japanan terus berupaya mencari dan menggali historis untuk dijadikan patokan penentuan hari jadi desa.

“Sampai sekarang dari desa masih berupaya mencari cerita yang lebih pasti agar punya Hari jadi Desa Japanan,” pungkasnya. (ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *