DesaKita.co – Pemkab Jombang tahun ini mendapat enam proyek inpres jalan daerah (IJD) dengan nilai anggaran Rp 100 miliar.
Namun, pelaksanaannya berbeda dengan IJD di beberapa tahun sebelumnya yang memakai konstruksi rigid.
IJD tahun ini seluruhnya akan menggunakan hotmix.
’’Konstruksinya tidak pakai rigid seperti tiga ruas di utara Brantas sebelumnya. Dulu pakai rigid atau beton, yang tahun ini pakai hotmix,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang, Bayu Pancoroadi.
Hal itu sesuai dengan hasil koordinasi terakhir dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
Pertimbangan utama yang membuat pekerjaan itu tak menggunakan rigid yakni faktor waktu. Jangka waktu yang mepet jadi pertimbangan utama.
Baca Juga: Terima Anggaran DAK dari Pusat, Empat Desa Ini Mulai Bangun TPS3R, Simak Penjelasan DLH Jombang
’’Karena Agustus dimulai, otomatis waktunya kan tidak panjang, sehingga kalau rigid akan sangat rentan,’’ ungkapnya.
Perbaikan itu akan tetap berkualitas meski menggunakan konstruksi hotmix. Selain pelapisan ulang, nantinya di beberapa ruas juga akan dilakukan pelebaran.
’’Pelebaran ada di beberapa titik, yang jelas nanti pekerjaannya dilakukan langsung dari teman-teman di balai (BBPJN),’’ ungkapnya.
Enam ruas jalan yang akan mendapatkan IJD itu seluruhnya jalan kabupaten. Lokasinya juga menyebar.
Yakni ruas Ploso-Munung, ruas Sentul-Kesamben dan ruas Mojoagung-Mojoduwur Mojowarno. Ruas Gambiran–Selorejo Mojowarno. Serta ruas Peterongan-Kedungbetik Kesamben. (riz/jif)