Desakita.co – Pemerintah Desa Ngrowo semakin getol menyosialisasikan pencegahan stunting di kalangan ibu dan balita, Sabtu (25/9) lalu.
Itu menjadi perhatian pemdes lantaran stunting ini tidak boleh dianggap remeh.
PIHAK desa setiap pekan gencar melakukan sosialisasi kepada warga.
Tidak saja pada penggerak PKK dan pengurus RW/RT, melainkan juga menyentuh kalangan ibu hingga balita.
’’Kami tiap minggu terus melakukan kegiatan sosialisasi stunting ke warga. Khususnya bagi ibu dan balita,’’ kata Siti Maidah, SH, Kepala Desa Ngrowo ditemui Jawa Pos Radar Mojokerto di balai desa, kemarin (15/10).
Bunda Lurah, sapaan akrab Siti Maidah mengatakan, akhir September lalu, pihaknya menggelar acara sosialisasi dengan mengundang narasumber dari Kepala KUA Bangsal, Acmad Anas dan Bidan Desa Dyah Arista.
Pesertanya dari kalangan ibu yang memiliki balita dari lintas dusun. ’’Total Jumlah ibu balita 30 dan kader posyandu 5 orang,’’ kata dia.
Dalam sosialisasi itu, sengaja dilibatkan unsur KUA Bangsal.
Itu terkait dengan edukasi problematika rumah tangga dalam pencegahan stunting.
Sehingga, dipaparkan mulai seluk beluk pranikah, menikah, setelah menikah hingga hamil.
’’Dalam hal ini, KUA mengaitkan stunting dengan agama,’’ terang Bunda Lurah.
Sedangkan bidan desa memberikan materi tentang tumbuh kembang anak, penyebab dan dampak stunting hingga intervensi gizi yang bisa dilakukan.
Kedua narasumber itu memberikan pengetahuan secara gamblang, dengan disertai pula sesi tanya jawab dengan peserta.
Pihaknya mengaku, gencarnya melakukan sosialisasi dan edukasi itu tak lepas masih banyaknya kasus stunting di Mojokerto termasuk di wilayahnya.
Yang mana, hal itu muncul lebih banyak disebabkan oleh karena ketidaktahuan warga atau minimnya pengetahuan perihal pernikahan hingga urusan gizi keluarga.
Pihaknya berharap masyarakat supaya masyarakat paham stunting itu maksudnya apa.
Temasuk, bagaimana kasus stunting itu bisa muncul termasuk bagaimana cara menanggulanginya.
’’Karena ilmu ilmu seperti ini jarang kita dapat di media sosial atau di luar kegiatan di Desa Ngrowo. Jadi kita memang fokuskan kegiatan pembinaan pencegahan stunting,’’ tandasnya.
Disamping itu, pihaknya tak hanya memberikan ilmu dan pembinaan saja, akan tetapi juga memberikan makanan bergizi, vitamin, dan juga susu.
’’Jadi setiap pertemuan pasti kita kasih susu vitamin sama makanan bergizi,’’ pungkas Bunda Lurah. (dik/fen)