Pemerintahan

Buntut Tanah Gerak, Kepala OPD Disiagakan 24 Jam Berjaga di Desa Sambirejo Wonosalam Jombang

×

Buntut Tanah Gerak, Kepala OPD Disiagakan 24 Jam Berjaga di Desa Sambirejo Wonosalam Jombang

Sebarkan artikel ini
HAMPIR AMBRUK: Kondisi rumah salah satu warga Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam.

Desakita.co – Pj Bupati Jombang Sugiat meminta setiap kepala OPD dan  Kabag untuk berjaga 24 jam di wilayah terdampak tanah gerak di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam mulai Jumat (15/3).

Piket ini dilakukan secara bergantian.

”Kita ingin memastikan keselamatan warga terjamin. Jangan sampai ada korban,’’ ujar Pj Bupati Jombang Sugiat kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin.

Selain membentuk pokso dan dapur umum, pihaknya juga meminta semua kepala dinas dan kabag berjaga bergantian 24 jam penuh.

”Ya mulai kemarin saya minta jaga bergantian, dari pukul 08.00 sampai 20.00 malam, kemudian pukul 20.00 sampai pukul 08.00,’’ tambahnya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.

Terlebih, di wilayah bencana tanah gerak itu kondisinya sangat meresahkan.

Tercatat ada 12 rumah dengan kondisi hancur dan hampir roboh yang diakibatkan tanah gerak beberapa waktu lalu.

”Kemudian kami total ada 162 kepala keluarga yang terdampak,’’ kata dia merinci.

Pria asli Desa Japanan, Kecamatan Gudo ini sudah berupaya keras dengan melaporkan kondisi bencana di Wonosalam kepada BNBP dan BPBD Provinsi Jawa Timur.

”Kebetulan kita punya akses kesana, dan Alhamdulillah sebagai langkah awal kemarin sudah ditinjau BNBP. Selain itu  menyerahkan bantuan senilai Rp 200 juta dan keperluan bahan pokok,’’ jelasnya.

Tak hanya itu, BNBP juga menjanjikan akan memberikan bantuan stimulan.

Hanya saja, Pj terus melakukan koordinasi agar BNPB tak memberikan bantuan kepada warga terdampak dalam bentuk hunian sementara, melainkan hunian tetap.

”Tapi saya mau hunian tetap, bukan hunian sementara,’’ jelas dia lagi.

Pj bupati memastikan, warga terdampak tertangani dengan baik.

Mulai kebutuhan makan sehari-hari dan keperluan obat-obatan. ”Kita standby terus di sana (Desa Sambirejo, Red),’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *