Desakita.co – Embung Grojokan di Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan, Jombang sampai saat ini masih memiliki tampungan air. Namun, tak bisa dialirkan ke lahan pertanian, lantaran air mulai menyusut.
Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, mengatakan, Embung Grojokan berfungsi untuk pengendali banjir. Sekaligus menyuplai pengairan sawah.
”Jadi bukan untuk air baku atau air minum,” katanya melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Sultoni, Sabtu (22/6).
Kondisi itu tak hanya terjadi di Embung Grojokan. Hampir seluruh embung di utara Sungai Brantas saat musim kemarau tiba tak bisa lagi mengalirkan air.
Baca Juga: Segini Jumlah Embung di Jombang, Lengkap Beserta Lokasi di Tiap Desa
”Rata-rata embung di utara Brantas tidak sampai bertahan satu tahun, hanya sampai bulan ketujuh atau delapan saja,” imbuh dia.
Meski di embung itu masih menampung air lanjut Sultoni, saat ini mulai berkurang.
”Artinya di sana tampungan mati atau tidak bisa mengalir lagi,” ujar Sultoni.
Dengan begitu, airnya hanya dimanfaatkan saat musim penghujan dan awal musim kemarau. ”Karena secara gravitasi air tidak bisa mengalir lagi lagi,” tutur dia.
Karena lebih banyak dimanfaatkan untuk suplai pertanian, membuat petani harus menggunakan mesin pompa air.
”Jadi masih bisa dimanfaatkan, asalkan pakai pompa air,” kata Sultoni.
Pantauan di lokasi, bagian tubuh Embung Grojokan masih menampung banyak air. Namun, tak bisa mengalir ke saluran. (fid/ang)






