Pemerintahan

Akibat Kemarau Panjang, Sungai di Sejumlah Desa di Jombang Kini Kondisinya Mengering

×

Akibat Kemarau Panjang, Sungai di Sejumlah Desa di Jombang Kini Kondisinya Mengering

Sebarkan artikel ini
TANPA AIR: Aliran sekunder Gude Ploso di Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang (19/10).

Desakita.co – Kemarau yang terjadi di Jombang, membuat sejumlah sungai di Jombang kini tak lagi bisa lancar teraliri air. Bahkan, beberapa diantaranya mengering.

Seperti yang terlihat di sekunder Gude Ploso dan Gude Denanyar yang membentang sepanjang Kecamatan Jombang hingga Tembelang. Di saluran ini, tak lagi terlihat air yang mengalir sejak beberapa minggu belakangan.

’’Sudah dua mingguan ini, kondisinya tidak ada air, kering total,’’ ucap Hakim, 37, warga Mojokrapak.

Baca Juga:  Rawat Tradisi Leluhur, Pemdes Watugaluh Jombang Rutin Gelar Sedekah Desa Setiap Tahun

Kondisi ini lebih parah dari beberapa tahun sebelumnya yang tak pernah sekering ini. ’’Biasanya masih ada air, walaupun kecil, tapi tahun ini sampai kering sepenuhnya,’’ imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jombang, Sultoni, mengamini kondisi itu. Menurutnya, nyaris seluruh sungai di Jombang memang kondisinya berdebit kecil bahkan nol.

Baca Juga: Sungai di Desa Badas Sumobito Jombang Dikeluhkan Warga, Ini Penyebabnya

Baca Juga:  Diyakini Desa Kelahiran Bung Karno, Pemdes Rejoagung Kecamatan Ploso Jombang Gelar Tasyakuran Bersama Lintas Elemen

’’Memang pasokan air dari hulu juga sedikit, jaringan DI (daerah irigasi) Siman misalnya, air hanya cukup sampai di tengah. Kita yang termasuk hilir ini memang kecil sekali airnya,’’ terangnya.

Bahkan tak hanya di Gude Ploso saja yang kondisinya mongering,. Sejumlah sungai lain juga kondisinya sama. ’’Nyaris semua alirannya hampir nol, kalaupun ada juga sangat kecil, bahkan untuk sungai besar seperti Gunting dan Ngotok ring Kanal,’’ ungkapnya.

Baca Juga:  Peringati World Clean Up Day 2024, Ratusan Warga Jombang Bersih-Bersih Sampah di Pasar Brantas

Satu-satunya saluran yang masih terbilang cukup sehat, aliran SI (saluran induk) Mrican Kanan yang merupakan aliran dari DI Mrican. Sungai yang membentang dari Kediri, Perak, Megaluh hingga Kesamben ini hingga kini masih cukup dialiri air.

’’Di sana memang ada fokus khusus untuk pertanian, sehingga kebutuhan airnya masih ada, selain itu memang cenderung kecil,’’ urainya. (riz/jif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *