DesaKita.co – Puluhan kepala SD negeri (SDN) pensiun dan kini dijabat pelaksana tugas (plt). Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang belum berencana melantik kepala sekolah baru dalam waktu dekat.
’’Rencana pasti ada, tapi pelaksanaannya kapan, itu yang masih belum tahu,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Hingga Januari, 27 kepala SDN pensiun dan digantikan plt dari guru senior yang ada dalam satu sekolah tersebut. ’’Februari ini kami belum menerima laporan berapa yang pensiun,’’ ucapnya.
Guru penggerak yang memenuhi syarat yang bisa menjabat sebagai kepala sekolah. Sayangnya, meski stok ada, pengisian tak kunjung dilakukan. Pengisian kepala SDN terakhir dilakukan September 2023.
Saat itu, 55 kepala sekolah baru dilantik, yang semuanya merupakan guru penggerak. Sejak saat itu, hingga sekarang kekosongan kepala sekolah di 27 SDN belum diisi.
Senen memastikan, tidak ada seleksi dalam pengisian kepala SDN. Seluruh guru penggerak yang memenuhi syarat, akan dilantik.
Syaratnya yang dia maksud, minimal pendidikan S1 atau D4 dari kampus yang telah terakreditasi. Pangkat golongan ASN minimal 3B. Punya sertifikat guru penggerak, dan maksimal usia 56 tahun.
’’Tidak ada seleksi lagi, karena untuk menjadi guru penggerak, semua guru sudah diseleksi, dan sudah menjalani pendidikan selama beberapa bulan. Jadi kalau memenuhi syarat, bisa dipertimbangkan untuk menjadi kepala sekolah,’’ jelasnya.
Ditanya kapan, Senen belum bisa memastikan. ’’Untuk saat ini masih belum, nanti biasanya bersamaan dengan pelantikan yang lain,’’ terangnya. (wen/jif/fid)
