Desakita.co – MIN 1 Jombang menjadi satu-satunya MI di Jawa Timur yang ditunjuk sebagai pilot project uji keterbacaan soal-soal yang akan diujikan di asesmen kompetensi madrasah Indonesia (AKMI).
Uji keterbacaan dilaksanakan pada Selasa (6/8).
’’Saya bangga dan mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direktorat Jendral Pendidikan Islam melalui Komponen 2 Madrasah Reform dan Kanwil Kemenag Jawa Timur yang telah merekomendasi MIN 1 Jombang untuk uji keterbacaan soal AKMI,’’ kata Kepala MIN 1 Jombang, Luluk Wahyu Ningsih MPd.
Melalui AKMI, dan MIN 1 Jombang yang ditunjuk sebagai tempat uji keterbacaan, bakal menjadi evaluasi bagi madrasah.
Baca Juga: Keren! MIN 1 Jombang, Madrasah Digital Pertama di Jombang
Tentang sejauh mana kualitas siswa dan guru MIN 1 Jombang, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kemenag pusat.
Sehingga dampaknya MIN 1 Jombang menjadi semakin berkualitas.
’’Melalui AKMI kami terus berbenah dalam pengembangan mutu madrasah agar semakin berkualitas, menjadikan madrasah maju, bermutu dan mendunia,’’ jelasnya.
Uji keterbacaan dilakukan tim project REP-MEQR (Realizing Educations Promise – Madrasah Education) Direktorat Jendral Pendidikan Islam. Arif Rhidho, tim teknis AKMI menjelaskan, uji keterbacaan melibatkan 10 siswa kelas 5 dan enam guru.
Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui kualitas soal AKMI yang telah dibuat. Mulai dari tata kalimat, ketepatan tanda baca, kata-kata atau gambar yang tidak pantas tayang di soal dan lain sebagainya.
Sehingga membutuhkan madrasah yang memiliki siswa dan guru yang memiliki kualitas tinggi. Uji keterbacaan hanya dilakukan di beberapa provinsi, salah satunya Jawa Timur.
’’Nah, satu provinsi hanya satu MI, satu MTs dan satu MA, dan ditentukan Jombang dan Kediri sesuai rekomendasi Kanwil Kemenag Jatim,’’ jelasnya.
Baca Juga: Guru MIN 1 Jombang Fitriah Makkawi SPdI: Ramadan Bulan Tarbiyah
Tim AKMI membutuhkan rekomendasi yang tepat, sehingga hanya siswa-siswa dan guru dari madrasah terpilih saja yang dilibatkan.
Hasil dari rekomendasi MIN 1 Jombang, menurutnya sangat membantu untuk memperbaiki kualitas soal AKMI.
’’Dari siswa tadi ada beberapa kata yang tidak dipahami oleh anak-anak.
Sedangkan dari guru rekomendasinya ada beberapa kata yang tidak nyambung dengan stimulusnya,’’ jelasnya.
Dalam AKMI, ada lima jenis soal yang diberikan. Literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, literasi sosial budaya dan survey karakter. (wen/jif/ang)