Desakita.co – Muhammad Sidqi Irsyadi merupakan sosok pemuda pegiat literasi asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang.
Kegemarannya dalam hal literasi telah muncul sejak ia masih duduk di bangku SMKN 1 Jombang.
”Saya terinspirasi dari salah satu rumah baca di Jombang,” terangnya.
Irsyad, sapaan akrabnya, sejak sekolah memiliki cita-cita mendirikan sebuah perpustakaan atau taman baca masyarakat (TBM).
Cita-cita tersebut sempat terhenti karena kesibukan dan rutinitasnya sebagai pelajar. Seiring berjalannya waktu, Irsyad lantas melanjutkan pendidikannya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
”Keinginan saya untuk mendirikan sebuah perpustakaan kembali timbul seiring dengan keaktifan saya di berbagai organisasi,” ujarnya.
Rencana tersebut dimulai pada 2017 dengan merencanakan pembuatan perpustakaan. Ide awal konsep dan permodalan dimulai dengan nama ’Tabungan Sosial’ .
Yaitu mengelola sampah kertas di kampus dan kemudian dijual.
”Kemudian berkembang dengan menerima segala jenis barang bekas yang tidak terpakai lagi oleh masyarakat dengan area wilayah Kota Jogja, Bantul, dan Sleman,” imbuhnya.
Pada awal 2020 dengan situasi pandemi Covid-19, inisiatif percepatan pembuatan gerobak perpustakaan diwujudkan dengan konsep perpustakaan keliling dilengkapi dengan fasilitas buku bacaan, peralatan tulis-menulis hingga mainan edukasi yang dinamakan Perpus Jalan-Jalan (PELAN2).
”Konsep menggunakan gerobak dipilih untuk memudahkan mobilitas perpustakaan kami dengan sistem jemput bola, sekaligus pertimbangan utama dikarenakan adanya pembatasan kontak langsung dan larangan untuk berkerumun waktu pandemi,” terangnya.
Gerobak PELAN2 merupakan cikal bakal berdirinya perpustakaan pertama Irsyad yang dinamakan TBM Sanggar Taman Mraen Mimpi di Dusun Mraen, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Usung Produk Ecoprint, Ini Cerita Sri Wahyuningsih Peraih Juara 1 Pemuda Pelopor 2024
Serta perpustakaan kedua di Woodhill Residence, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
”Namanya Book Hill Residence yang berarti tumpukan buku yang berbukit-bukit dengan harapan menjadi bukit literasi yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat di sekitarnya,” ungkapnya.
Mimpi Irsyad membuat perpustakaan di kota kelahirannya Jombang baru terwujud di awal tahun ini, tepatnya Senin (8/1).
Lokasi TBM yang juga merupakan kediamannya tersebut dinamakan ’SAMPERIN BUKU’ yang penamaanya diambil berdasarkan lokasi rumahnya di Perumahan Sambong Permai Indonesia No. F-24.
”Penamaan tersebut juga bermakna memiliki harapan agar lebih banyak masyarakat yang nyamperin koleksi buku bacaan yang tersedia di perpustakaan kami,” ujarnya.
Baca Juga: Motivasi Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Pemkab Jombang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra
Hingga saat ini di ketiga lokasi TBM tersebut, Irsyad juga masih membutuhkan relawan serta menerima sampah daur ulang (SDU) dan barang bekas yang siap ambil ke tempat secara gratis.
”Seluruh kegiatan serta interaksi dapat diakses melalui media sosial @mraenmimpi serta website mraenmimpi.org,” singkatnya. (dwi/naz)