Desakita.co – Achmad Nur Kholis, 24, pemuda asal Desa/Kecamatan Ngoro pada tahun ini terpilih menjadi Juara 1 Pemuda Pelopor Kabupaten Jombang Bidang Seni dan Budaya.
Latar belakangnya menempuh studi S1 Seni Rupa Murni dan S2 Seni Rupa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang menjadi pengalaman berharga untuk memberikan kontribusi bagi tanah kelahirannya.
Kholis, sapaan akrabnya, fokus untuk membantu melestarikan sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat tentang eksistensi Batik Jombangan, tidak hanya secara nasional namun juga lingkup internasional.
Topik utama dari kegiatan kepeloporan yang dipilihnya bertajuk ’Strategi Penguatan Batik Jombangan Berbasis Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Melalui Upaya Publikasi Ilmiah’.
Baca Juga: Usung Produk Ecoprint, Ini Cerita Sri Wahyuningsih Peraih Juara 1 Pemuda Pelopor 2024
”Berbekal pengalaman riset dan studi terkait seni tradisi, saya telah berhasil melakukan berbagai aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya terhadap perajin,” ujar pemuda yang akrab disapa Kholis ini.
Anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan orang tua Zainal Arifin dan Suwati tersebut lebih memiliki ketertarikan besar terkait kesenian dan kebudayaan lokal dibandingkan modernisasi dan teknologi.
Luaran berupa hasil penelitian yang berhasil dipublikasikan di jurnal terindeks mampu menjadi sarana bagi masyarakat untuk lebih mengenal akan tekstil tradisional yang berasal dari Kabupaten Jombang.
”Beberapa hasil penelitian saya berupa topik strategi penguatan motif, nilai edukasi pada motif, estetika motif, serta topik lainnya tentang Batik Jombangan,” ujarnya.
Harapannya agar hasil penelitian ini mampu menjadi awal untuk terus menjaga keberadaan Batik Jombangan dan memperkenalkan kepada masyarakat lebih luas.
Baca Juga: Motivasi Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Pemkab Jombang Raih Penghargaan Nirwasita Tantra
”Program penelitiannya menjadi aktivitas yang tepat dikarenakan rendahnya jumlah publikasi-publikasi ilmiah terkait Batik Jombangan yang terhitung masih rendah, sehingga ada potensi untuk terus dilakukan dengan adanya kerja sama antara masyarakat, instansi pemerintahan, dan institusi pendidikan,” ungkapnya.
Kholis merupakan sosok pemuda dengan karakter pekerja keras. Ia memiliki rasa keingintahuan dan semangat belajar yang tinggi, menyenangi tentang pendidikan atau keilmuan, khususnya dalam bidang seni, desain, sejarah, dan budaya.
Memiliki pengalaman dan kepakaran dalam bidang pendidikan, khususnya di institusi pendidikan dalam melayani, merencanakan, dan mewujudkan visi misi.
”Berbagai kemampuan dan keterampilan tersebut sangat mendukung saat berkomunikasi serta mencapai target dalam mendukung keberhasilan capaian diri dan lingkungan,” imbuhnya.
Nur Kholis terpilih sebagai Juara 1 Pemuda Pelopor Bidang Seni dan Budaya 2024 berdasarkan prakarsa kepeloporannya di salah satu bidang agama, sosial atau budaya yang merupakan prakarsa pemuda dan secara riil menghasilkan karya nyata salah satu rumpun-rumpun bidang tersebut.
Baca Juga: Lewat Cara Ini, Dosen Unhasy Bantu Petani Jamur Tiram di Desa Pulorejo Jombang
Bidang kepeloporan seni dan budaya bertujuan dalam pelestarian dan memperkaya khasanah budaya melalui seni (musik, tari, perupa, peran), aktifitas tradisi adat istiadat, sekolah adat, upacara adat dan lainnya untuk memelihara kebhinekaan dan mengharumkan budaya bangsa.
Karya kepeloporan tersebut akan berdampak pada meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran bernegara.
Pemilihan pemenang pemuda pelopor merupakan bentuk penghargaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jombang kepada para pemuda yang telah menunjukkan semangat dalam mengembangkan potensi diri, merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan dan memberikan jalan keluar atas berbagai masalah.
Hal ini dilakukan untuk mendorong munculnya para pemuda yang memiliki jiwa kepeloporan di berbagai bidang.
Kepeloporan pemuda adalah akumulasi semangat para pemuda dalam mengembangkan potensi diri, merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan serta memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang dilandasi sikap dan jiwa kesukarelawanan, tanggung jawab dan kepedulian.
Tujuannya untuk menciptakan sesuatu dan/atau mengubah gagasan pemikiran, tindakan dan perilaku menjadi suatu karya nyata yang berkualitas dan dilaksanakan secara konsisten dan gigih yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat serta diakui oleh berbagai pihak dan pemerintah. (dwi/naz)
Respon (2)