Desakita.co – Jelang musim tanam tembakau, sebagian petani di wilayah utara Brantas mulai mempersiapkan lahan. Namun, sebagian petani lainnya mencoba peruntungan menjadi penyedia bibit tembakau. Dinas Pertanian Jombang menargetkan luas tanam tembakau di utara Brantas tahun ini mencapai 1.600 hektare.
”Target kami seperti tahun lalu seluas 1.600 hektare di utara Brantas,” kata Kepala Disperta Jombang M Rony.
Sementara itu, jelang musim tanam dimanfaatkan petani mencoba peruntungan menjadi o penyedia bibit tembakau. Salah satunya dilakukan Saelan, petani Dusun Bedander, Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh. Ia memanfaatkan lahan seluas 1.400 meter persegi miliknya untuk membuat tempat persemaian benih tembakau. Selain melayani petani lokal, pelanggannya bahkan ada yang dari Lamongan. ”Dijual di Jombang saja, kalaupun ke luar hanya sampai Lamongan,” terangnya.
Baca Juga: Pemdes dan BPD se-Kecamatan Plandaan Jombang Ikuti Pelatihan di Batu, Ini Materi yang Dibahas
Saat ini bibitnya sudah mulai besar. Ia membuat bedengan untuk tempat menyemai benih. Untuk melindungi bibit dari serangan hama dan cuaca, ia memasang penutup dari plastik. ”Soalnya sekarang masih hujan, jadi bibitnya ditutup menggunakan plastik,” tuturnya. Biasanya bibit dijual dengan harga Rp 50 ribu per paket berisi rata-rata 1.000 batang bibit tembakau. ”Ada tembakau jinten dan rejeb,” katanya.
Petani wilayah setempat rata-rata sudah mengolah lahan sebagai persiapan tanam tembakau. Hanya saja, masih belum memulai awal tanam. ”Menunggu sampai tanahnya benar-benar kering, baru tanam. Biasanya di atas tanggal 20 Mei sudah mulai banyak. Cuma, sekarang hujan terus. Bisa-bisa awal Juni baru tanam,” paparnya.
Baca Juga: Dirikan Koperasi Merah Putih, Upaya Presiden Prabowo Dukung Semua Desa Miliki Lumbung Pangan
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang Lasiman mengakui, awal Mei petani utara Brantas bersiap menanam tembakau. ”Sebenarnya sudah ada yang tanam, tetapi masih sebagian kecil belum sampai 50 persen,” kata Lasiman.
Sebab, lahan sawah di wilayah setempat belum bisa untuk ditanami tembakau. ”Tanahnya nunggu sampai benar-benar kering. Karena belum siap ditanami, ketika sudah tidak hujan lagi pertengahan bulan ini sudah banyak yang tanam. Puncak tanam awal Juni,” ujar Lasiman. (fid/naz)