Desakita.co – Bumi Wonosalam dikenal sebagai daerah penghasil komoditas pangan unggulan.
Salah satu komoditas pangan yang banyak dibudidayakan warga, yakni ketela pohon atau singkong.
Selain perawatan mudah, produktivitas singkong di wilayah Wonosalam juga tinggi lantaran didukung iklim yang baik serta tanah yang subur. Tak ayal, banyak warga tertarik membudidayakan singkong di kebunnya.
Salah satunya ditekuni Zaenal Arifin, warga Desa/Kecamatan Wonosalam. Ia memanfaatkan kebunnya seluas 7.500 meter persegi untuk menanam ketela pohon.
Salah satu pertimbangan Zaenal memilih tanaman singkong lantaran tanaman ini tidak membutuhkan air terlalu banyak serta perawatanya mudah.
Baca Juga: Mencicipi Durian Upit Khas Desa Wonomerto Wonosalam Jombang, Bentuknya Mungil Tapi Rasanya Mantap
Selain itu, secara gografis, lahan milik Zaenal terletak di perbukitan yang cukup sulit dijangkau air. ”Akhirnya di sini saya tanam ketela semua,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Ada dua jenis ketela pohon yang dia tanam.
Masing-masing ketelah pohon berwarna kuning serta ketela pohon berwarna putih. Menurutnya, kedua ketela pohon memiliki pasar tersendiri.
”Kalau putih itu sudah umum, dan warga sini menyebutnya kalpri. Kalau kuning ini banyak dicari pedagang tape,” tambahnya.
Menurutnya, budi daya ketela pohon termasuk mudah dan minim perawatan.
Beberapa hal yang penting diperhatikan di antaranya pengolahan tanah.
Umumnya, petani membuat bedengan untuk media tanam singkong. Kedua, yakni penyiapan bibit.
Untuk pengembangbiakan bibit, Zaenal menerapkan metode steak.
Baca Juga: Harga Jual Bersaing, Warga Desa Wonosalam Jombang Tertarik Budi Daya Cacing Tanah, Ini Jenisnya
Teknisnya, memotong batang singkong yang sehat menjadi potongan sekitar 15-20 cm panjangnya. ”Kalau saya biasanya menggunakan yang mata tunasnya sehat dan bagus.
Tidak ada bintik-bintik hitam atau terkelupas,” papar dia.
Hal yang yang perlu diperhatikan saat menanam, jarak antarpohon harus diperhatikan, minimal 80 cm.
”Setelah bibit siap, tinggal ditanam di bedengan dengan kedalaman sekitar 5-10 cm, jaraknya juga harus diperhatikan, jangan terlalu dekat, kurang lebih antarpohon jaraknya minimal 80 cm,” bebernya.
Selain itu, penting juga dilakukan pemupukan tanaman.
Terutama di masa-masa awal tanam. Normalnya, sekitar 5-6 hari setelah ditanam, makan bibit akan mulai keluar akar dan bertunas.
Agar pertumbuhannya maksimal, diberikan pemupukan juga disiram jika kondisi tanahnya kering untk menjaga kelembapan tanah.
Hal penting lainnya dalam perawatan tanaman singkong, petani harus membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
Sebab, Jika tidak dibersihkan, hal itu dapat menganggu perkembangan umbi dalam tanah.
”Karena kalau banyak rumput, ketela pohon akan kekurangan nutrisi dan tidak bisa terkena sinar matahari,” jelas dia.
Di kebunnya, Zaenal juga menanam beberapa tanaman lain seperti durian, pisang dan lain-lain.
Menurutnya, itu lebih menguntungkan dibandingkan menanam satu jenis pohon saja. ”Ya, ini kebun konsep tumpangsari, karena ada beberapa tanaman produktif lainnya,” pungkasnya. (ang/naz)